"Kita akan membahas tentang apa ya kak" tanya seorang siswa dan diangguki oleh Zee
Karena saat ini meraka anggota osis melakukan rapat
"Jadi, Sekolah kita 3 hari lagi akan mengadakan camping untuk kelas 10 dan 11 dan Osis dapat berpartisipasi dalam persiapan camping" kata Leon
"Jadi guru-guru akan membentuk kelompok dan setiap kelompok akan diawasi oleh 2 pengurus osis, untuk itu osis akan mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan" jelas Leon
"Ada yang mempunyai ide" tanya Leon
"Api unggun" usul seorang siswi
"Kalau itu sudah jelas kita akan melakukannya, ada yang lain" tanya Leon
"Uji nyali" usul siswi yang lain
"Wah bagus, ada yang setuju" tanya Leon dan tampak semua menganggukkan kepala termasuk Zee
"Oke, rapat kita sudah selesai, terima kasih semua" ucap Leon dan mereka yang mendegar itu pun kelur dari ruangan osis
Zee pun beranjak pergi namun Leon menahan tangannya
"Kenapa" tanya Zee
"Gue mau ngomong sesuatu" kata Leon
"Ngomong aja" ucap Zee lalu Leon melihat sekeliling untuk memastikan ruangan sepi dan tidak ada yang mendengar
"Gue mau lo jadi pac-" ucapan Leon terhenti ketika ada yang memanggilnya
"Leon" panggil seseorang dari depan pintu ruangan osis
"Kenapa" jawab Leon sambil tersenyum kepada gadis itu lalu gadis itu berjalan ke arah mereka
"Aku minta uang dong" kata Sisil sambil mengoyang-goyangkan tangan Leon
"Uang yang kemarin" tanya Leon
"Habiss" jawab Sisil dan Leon hanya terkekeh mendengar itu lalu Leon menoleh ke arah Zee
"Maaf ya Zee, gue ada urusan sebentar" kata Leon lalu memegang tangan Sisil dan berjalan keluar ruangan osis
"Buang-buang waktu" bantin Zee lalu berjalan menuju perpustaakan karena guru-guru sedang rapat jadi tidak ada kegiatan belajar mengajar
Setelah sampai di perpustakaan Zee mengambil buku sejarah dan membacanya sambil memasang earphone di telinganya
Saat sedang membaca buku tiba-tiba Zee merasa earphone nya ditarik oleh seseorang lalu Zee menoleh ke arah orang itu
"Gentala" kata Zee melihat orang yang menarik earphone nya adalah Gentala
Zee melihat Gentala yang tersenyum ke arah Zee dan memasang earphone itu ke telinganya
"Kolonialisme" tanya Gentala saat memakai earphone tersebut dan diangguki oleh Zee
"Ngapain di sini" tanya Zee
"Ketemu lo" jawab Gentala
"Buat apa" tanya Zee heran lalu Gentala mendekatkan tubuhnya ke arah Zee
"Kan kemarin, gue bilang kita harus lebih dekat supaya gak mati" bisik Gentala di dekat telinga Zee
Zee yang mendengar itu pun merasa jantungnya berdetak kencang lagi dan entah kenapa pipinya terasa hangat
Lalu Zee menatap Gentala dan tiba-tiba memeluknya
"Aku gak mau mati" kata Zee dan mengeratkan pelukan nya
Gentala terkekeh mendengar itu lalu memeluk Zee tidak kalah erat nya
"Gue juga gak mau mati" bisik Gentala
😸😸😸😸
Zee sedang menyusuri koridor untuk pulang namun mata nya melihat Geo, Bella, Leniana yang sedang berdebat, terlihat Geo yang sedang melindungi Leniana dari amukan Bella
Lalu beberapa saat kemudian Zee melihat Geo menampar Leniana dan pergi dari hadapan Bella sambil menggenggam tangan Leniana
Zee menghampiri Bella karena merasa kasihan kepada Bella yang sedang menangis tapi tiba-tiba dia melihat Sisil yang sedang tersenyum menyaksikan itu dari ujung koridor
Lalu tanpa sengaja pandangan mata Zee dan Sisil bertemu, Sisil pun terlihat gelagapan dan berlari menjauh
"Ada yang tidak beres dengan Sisil" batin Zee
"Ambil" kata Zee menyodorkan tisu kepada Bella dan Bella melihat ke arah Zee lalu memeluk Zee dengan erat
"Kak hiks huaaa" tangis Bella memeluk Zee dan Zee pun menepuk-nepuk punggung Bella agar gadis itu jauh lebih tenang
"Gue gak ngapa-ngapain" lirih Bella yang sudah mulai tenang
"Gue difitnah Sisil" kata Bella lagi dan Zee yang mendengar itu merasa heran
"Ada apa dengan karakter Sisil" batin Zee sambil menenangkan Bella
😸😸😸😸
Hai haiiii
Maaf keun saia baru update
Kira-kira ada apa yaa dengan Sisil?
Stay safe yaaa
See you😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Blenzee
Teen FictionCerita tentang seorang gadis yang bertransmigrasi ke dalam tokoh figuran.