"Genta, pinggirin mobil kamu dulu" kata Zee
Yah tadi sehabis belajar Genta mengajak Zee pulang bersama menggunakan mobilnya dan Zee menyetujui itu"Sayang uang juga" batin Zee
"Kenapa" tanya Gentala sambil meminggirkan mobilnya
"Tuh ada pengemis, kasihan" kata Zee menunjuk seseorang yang sedang berjongkok di samping trotoar dan menenggelamkan kepalanya di antara lutut
Zee keluar dari mobil dan berjalan menuju orang itu lalu mencari uang di kantong seragamnya
"Dek, ini diambil uangnya" kata Zee menyodorkan uang 100rb
Orang itu mendongakkan kepalanya
"Loh, Bella" kaget Zee
"Kak Zee" ucap Bella sama kagetnya
"Kamu ngapain ngemis di sini" tanya Zee
"Hah, ngemis?" beo Bella
"Itu" kata Zee menunjuk sebuah aquee gelas kosong di samping Bella, Bella pun mengikuti arah telunjuk Zee
"Bu-bukan punya gue kak" jawab Bella
"Terus kamu ngapain disini? Kamu di usir ya" tanya Zee heran pasalnya ini sudah jam 5 sore dan harusnya Bella sudah pulang ke rumah bahkan penampilan Bella terlihat kotor
"Seperti orang gila" batin Zee
"E-eh g-gak kok kak" jawab Bella gagap
"Terus kamu ngapain di sini" tanya Zee
"Gue nunggu jemputan"
"Mobil yang biasa kamu pakai" tanya Zee lagi, entah kenapa dia sedikit penasaran dengan Bella
*Zee kepo yeee
"la-lagi rusak" jawab Bella
"Oh oke, sabar aja pasti nanti di jemput" kata Zee lalu meninggalkan Bella yang sedang tercengang
Namun tiba-tiba Bella berlari menuju Zee dan menahan tangan nya
"Lo gak nawarin gue pulang kak" tanya Bella
"Oh, kamu mau ikut" tanya Zee balik
"Yahh jelass lahh" batin Bella melihat respon kakak kelasnya
"Ka-kalau boleh" jawab Bella
"Yaudah naik" kata Zee lalu membuka pintu mobil dan memasuki mobil diikuti Bella, dengan Zee dan Gentala di depan lalu Bella duduk di belakang
"Siapa" tanya Gentala
"Bella, boleh kan dia numpang" tanya Zee lalu Gentala melirik ke arah Bella dan menganggukkan kepalanya
Gentala mengantarkan Bella terlebih dahulu mengikuti arahan Bella
"Makasih kak" ucap Bella lalu turun dari mobil, saat turun tiba-tiba ada tangan yang menarik rambutnya
"Bagus pulang sore-sore kamu" kata Ares masih menjambak rambut putrinya
"Ma-maaf pah, mobil ku rusak" jawab Bella
"Alasan, sini kamu" kata Ares lalu menyeret Bella masuk ke dalam rumah dengan tangan yang masih menjambak rambut Bella
Di sisi lain, Zee yang melihat kejadian itu pun merasa heran dan kasihan
"Aku baru tahu, padahal di novel cuma dijelaskan Bella antagonis yang suka membully" gumam Zee
"Karna yang lo baca di novel cuma menceritakan tentang kehidupan protagonis pria dan wanita tanpa menceritakan kehidupan antagonis wanita" kata Gentala
"Ohh" kata Zee sambil menganggukkan kepalanya
"tunggu, novel?" kaget Zee menyadari sesuatu lalu menatap Gentala
"E-eh ru-rumah lo di mana" tanya Gentala mengalihkan pembicaraan
"Lurus aja" jawab Zee dan Gentala menghela napasnya lalu menyetir mobil menuju rumah Zee
"Makasih" kata Zee saat mobil Gentala sudah tiba di depan rumah nya
"Akh" ringis Zee saat akan keluar dari mobil namun rambutnya terlilit di bagian kepala tempat Zee duduk
"Kenapa" tanya Gentala khawatir
"Ini" jawab Zee menunjuk rambutnya
"Sabar ya" kata Gentala lalu mendekatkan badannya ke arah Zee lalu berusaha melepaskan rambut Zee dengan hati-hati
"Geli" batin Zee saat helaan napas Gentala terasa di lehernya lalu Zee menoleh ke arah Gentala dan wajah mereka bertemu dan terlihat wajah Gentala yang sedikit malu
"Napas kamu" kata Zee
"Hah" tanya Gentala heran
"Geli di leher aku" jawab Zee dan Gentala yang mendengar itu pun tersenyum lalu menjauhkan badannya tapi sebelum itu dia meniup leher Zee
"Geli Genta" kesal Zee dan Gentala terkekeh melihat wajah kesal Zee
"Itu rambut lo udah" kata Gentala menunjuk rambut Zee yang sudah tidak terlilit lagi
Zee merasa heran karena ia tidak merasakan sakit saat Gentala melepaskan lilitan rambutnya
"Makasih" ucap Zee lalu keluar dari mobil dan meninggalkan Gentala yang masih menatapnya
"Banyak motor" batin Zee saat melihat halaman rumahnya di penuhi motor lalu ia berjalan memasuki rumah tapi tangannya di pegang oleh seseorang
"Dari mana" tanya Nathan
"Sekolah" jawab Zee sambil melepaskan tangan Nathan yang sedang mengenggam tangannya namun ia kesusahan karena Nathan mengenggam dengan erat
"Pulang sama siapa" tanya Nathan
"Temen"
"Cowok atau cewek" tanya Nathan lagi lalu Zee melihat Nathan dengan tatapan kesal
"Cowok" jawab Zee
"Siapa" tanya Nathan yang terlihat marah dan tambah mengeratkan genggamannya pada tangan Zee
"Kamu kenapa sih" tanya Zee heran dan melepaskan tangannya sekuat tenaga karena merasa kesakitan
"Maaf" kata Nathan merasa bersalah saat melihat Zee kesakitan lalu mengelus tangan Zee dengan lembut
"Aneh" batin Zee melihat tingkah Nathan dan memasuki rumah meninggalkan Nathan
Saat memasuki rumah, Zee melihat banyak anggota geng Leader di rumahnya
"Kak, lo gak papa kan" tanya Aldi menghampiri Zee
"Maaf gue gak bisa jemput" sesal Aldi sambil menundukkan kepalanya
"Gak papa" kata Zee sambil tersenyum lalu mengusap-usap kepala Aldi
"Lo beneran gak papa kan" kata Aldi lalu mengecek badan Zee
"Iya"
"Pulang sama siapa" tanya Aldi saat melihat kakaknya baik-baik saja
"teman" jawab Zee
"Cowo-" ucapan Aldi terhenti saat Zee menutup mulutnya
"Aku capek mau istirahat dulu" kata Zee
"Permisi" kata Zee kepada geng Leader yang menatapnya lalu berjalan menuju kamarnya dan mandi
Setelah selesai mandi Zee membuka buku nya ingin belajar namun tiba-tiba ada sesuatu yang mengganjal pikirannya
Ahh Zee baru sadar tentang novel yang diucapkan Gentala
"Apa dia tahu sesuatu" gumam Zee memikirkan ucapan Gentala
😸😸😸😸
Watsappp genggg
Stay safee ya
See youuu😊
Terima kashhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Blenzee
Teen FictionCerita tentang seorang gadis yang bertransmigrasi ke dalam tokoh figuran.