"Kenapa ya bu" tanya ku kepada bu Lita selaku guru matematika yang memanggilku datang ke ruangan nya
"Tunggu sebentar ya" ucap bu Lita dan aku menganggukkan kepala ku
"Tok tok tok" terdengar suara ketukan pintu
"Masuk" kata bu Lita lalu terlihat seorang pemuda dan Zee melihat pemuda itu dengan malas
"Sini nak" ucap bu Lita dan laki-laki menuruti perkataan bu Lita
"Kenapa bu" tanya laki-laki itu
"Jadi gini nak Zee sama Gentala mau kan ikut olimpiade matematika?" Ucap bu Lita menatap Zee dan Gentala
Zee yang mendegar itu merasa senang, dia adalah tipe orang yang sangat menyukai olimpiade tapi di satu sisi ada perasaan kesal dalam dirinya karena harus bersama Gentala yang notabenya adalah saingannya
"Iya bu" jawab Gentala, bu Lita yang mendengar itu lantas tersenyum lalu berganti menatap Zee
"Kalau Zee, gimana?" tanya bu Lita sekali lagi
"Emm" Zee merasa kebingungan dan sesekali melirik Gentala
"Kamu gak mau ya?" tanya bu Lita dengan raut wajah sedih
"Eh enggak kok bu, saya mau tapi" kata Zee lalu melihat ke arah Gentala
Gentala yang melihat itu pun merasa bingung
"ada apa dengan gadis itu" pikirnya
"Kenapa? Kamu malu ya sama Gentala? Gak papa Zee, Gentala itu orangnya baik dan lembut" kata bu Lita meyakinkan Zee
"Gak kok bu, saya mau ikut olimpiade" ucap Zee
Bu Lita yang mendengar itu tersenyum lebar menatap Zee dan Gentala
"Okee, olimpiade nya itu minggu depan, jadi seminggu ini kalian belajar bareng, di mulai hari ini ya" kata bu Lita dan mereka berdua mengangguk
"Semangat" kata bu Lita lalu Zee dan Gentala pamit dan keluar dari ruangan bu Lita
"Lo cewek di gang?" tanya Gentala dan Zee hanya mengangguk
"Pulang sekolah" kata Gentala lagi dan Zee yang mendengar itu kebingungan
"Ada apa dengan pulang sekolah?" tanya Zee
"Belajar" jawab Gentala
"Oh, oke" kata zee lalu mempercepat langkah menuju kelasnya karena jujur saja Zee masih kesal melihat wajah Gentala, dia masih tidak bisa menerima kekalahan nya
"Dari mana Zee?" tanya Leon saat Zee sudah sampai di depan kelas nya
"Bu Lita" jawab Zee
"Udah makan?" tanya Leon lembut dan Zee menganggukkan kepalanya
"LEON" teriak seorang gadis lalu Leon dan Zee melihat ke arah gadis itu dan seseorang mengikuti gadis itu
"Kenapa" tanya Leon saat gadis itu sudah ada di hadapan Leon dan Zee
"Kangen" Leon hanya terkekeh mendegar itu lalu mengusap-usap rambut gadis itu
"Ini temen kamu yang kemarin ya?" tanya gadis itu menatap Zee dan Leom mengangguk
"Nama kakak siapa?" tanya gadis itu
"Zee" jawab Zee singkat
"Aku Sisil" kata gadis itu tersenyum manis dan mengulurkan tangannya
"Oke" jawab Zee dan mengabaikan tangan Sisil
Sisil yang merasa tangannya di abaikan pun malu dan sedikit kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Blenzee
Teen FictionCerita tentang seorang gadis yang bertransmigrasi ke dalam tokoh figuran.