Memasuki bilik kakak atau abang adalah perkara yang biasa bagi semua orang . Tak kisahlah kalau diizinkan atau tidak , seorang adik pasti tidak ada hormatnya memasuki bilik kakak atau abang mereka sesuka hati . Itulah perkara yang selalu dilakukan Dita suatu masa dahulu . Kini , dia harus meminta izin daripada kakaknya sebelum masuk ke bilik kakaknya ; ketuk pintu , bagi salam dan minta izin .
Tetapi kali ini , Dini pula yang diam-diam memasuki bilik adiknya . Kelihatan Dita sedang sibuk menyiapkan tugasan sekolahnya . Perlahan-lahan Dini mendekat ke arah Dita . " adik , busy kah ? "." ehh akak . Tak busy sangat pun , tinggal satu perenggan lagi ni . Adik masih cari idea nak tambah dalam perenggan akhir ni ", jawab Dita setelah menoleh ke arah suara yang memanggilnya .
" nak akak tolong ? ".
" takpa lah kak , idea dah ada dalam kepala saya ni . Hehehe ... akak tunggu ya , saya siapkan ni dulu ". Dia kemudiannya kembali menulis , menghabiskan perenggan terakhir karangannya . Dini kemudiannya melabuhkan punggungnya di atas katil Dita . Dia sangat bahagia dan bangga melihat adiknya yang begitu bertungkus-lumus menyiapkan tugasannya , sama seperti Dita berusaha memulihkan hubungan adik-beradik dengannya .
Beberapa minit telah pun berlalu , Dita kini meletakkan pennya di dalam bekas pensel . Setelah itu dia bangun dari kerusi belajarnya lalu menuju ke arah Dini . Punggungnya dilabuhkan , dia duduk di sebelah kakaknya sambil memandang wajahnya . " ada apa kak . Kakak tiba-tiba masuk bilik saya pasti ada sebab kan ? ", tanya Dita .
" tak lah . Kakak ke sini nak tengok adik saja . Kakak bosan lah asyik tengok drama Korea saja . Lama dah kakak tak berbual dengan kamu ".
" itu lah kak . Adik rindu nak bergurau senda dengan akak . Tapi tu lah , akak yang menjauh dari adik ". Dita membuat mimik muka merajuk terhadap kakaknya .
" olololo ... maafkan akak ya ", pinta Dini lalu kedua-dua tangannya memeluk adiknya itu .
Sedang mereka berpeluk , Dita teringat sesuatu , lalu dia melepaskan pelukkan dari sang kakak . Tatapannya ke mata Dini tidak berkedip . " emmm , kak ". Dia sepertinya takut untuk membicarakannya .
" ada apa ? Macam serius saja ", tanya Dini kerana ingin tahu apa yang Dita mahu sampaikan .
" kakak janji jangan marah kalau adik cakap tau ". Dita meminta supaya kakaknya tidak memarahinya setelah dia mengatakan apa yang ingin dia sampaikan .
" ya , akak janji ".
Setelah kata-kata itu keluar dari mulut kakaknya , Dita pun menarik nafas panjang . "akak betul-betul dah tak cinta dengan abang Is kah ? ".
Wajah Dini berubah , seperti marah tapi ditahan . Dia cuba menghela nafas panjang . "tak payah lah cerita pasa dia ya . Cerita yang lain saja , okey ? ", jawab Dita secara lembut kerana tidak ingin adiknya terasa hati .
" akak ingat tak masa adik keluar dari rumah hari tu? ".
" errr ... ingat ... ", jawab Dini perlahan kerana dia malu dengan apa yang dia lakukan terhadap adiknya itu sehingga adiknya keluar dari rumah beberapa untuk mencari ketenangan .
" selama itu , adik menumpang di rumah abang Is . Adik tak tahu yang itu adalah rumah abang Is", jelas Dita perlahan-lahan .
" macam mana adik boleh sampai situ ? ", tanya Dini .
Hendak dipendekkan cerita , Dita pun bercerita lah dari A sampai Z kepada kakaknya . Dini hanya setia mendengar , ingin dijawab tetapi adiknya terus bercerita tidak henti-henti . Sampai part terakhir , air mata Dini hampir terjatuh . Tidak menyangka itu adalah hal yang sebenarnya . Dia merasa sangat berdosa kerana dia terlalu membenci orang yang sama sekali tidak bersalah . Dini sudah tidak dapat lagi menahan air matanya daripada melimpah keluar . Dia akhirnya menangis dalam pelukkan adiknya . Dita terus mengusap-usap belakang kakaknya .

ANDA SEDANG MEMBACA
DITA SANDRINA
Novela JuvenilNO DESCRIPTION YET Nikmat cinta di antara lawan jenis jantina pasti berbeda dengan cinta di antara ahli keluarga . Hal ini kerana cinta pada keluarga memang sudah semula jadi wujud dalam diri kita .