Bab 22

9 4 0
                                    

_____

FUNFAIR , tempat di mana Dita dan Jesper menjadi satu , seperti tapak dan tiang yang merupakan asas paling penting untuk mendirikan sebuah rumah bahagia yang tidak mereka ketahui seperti apakah penghujungnya .

        Suasana funfair pada malam itu teramatlah meriah . Ramai keluarga yang datang dengan hanya satu tujuan , iaitu menemani dan menggembirakan anak-anak mereka . Tidak terkecuali juga pasangan-pasangan dewasa dan pasangan-pasangan remaja yang datang ke tempat meriah itu untuk spend time bersama , termasuk Dita dan Jesper .

Sebaik saja telapak kaki mereka memijak melepasi pintu pagar funfair tersebut , Jesper terus mengajak Dita untuk duduk seketika di bench yang dihiasi lampu terang yang berdiri di menemani bangku tersebut .

" Dit , thank you ya ", Jesper pun mulai bersuara setelah punggungnya mencium permukaan bangku tersebut .

" untuk ? ", tanya Dita setelah duduk di sampingnya .

" kamu telah membuat saya nyaman ". Kata-kata itu lantas membuat Dita merasa senang dan gembira mendengarnya . Kata-kata Jesper tersebut hanya dijawabnya dengan satu senyuman kecil yang hanya ditujukannya khas untuk Jeseper .

" by the way , macam mana sekolah hari ni ? ", tanya suara garau milik Jesper yang masuk melalui corong telinganya .

" seperti biasa ... cuma bagi saya , agak sunyi sedikit ".

" oh ya ? ".

" entahlah , mungkin hanya saya saja yang merasakan hal itu ", jawab Dita .

Sebenarnya dia tahu maksud dari rasa sunyi yang menyelubungi hatinya di sekolah pada hari ini . Akan tetapi , dia tidak menafikannya kerana mungkin saja suasana sekolah pada hari ini memang agak sunyi bagi semua pelajar kerana ianya merupakan hari pertama ke sekolah pada minggu ini .

Hari Isnin , siapalah yang tidak merasa bosan dan sunyi di sekolah ? Pasti semua orang pernah merasakan hal itu .

" tak lah . Memang kamu yang merasa sunyikerana si tampan Jesper tak hadir ke sekolah kan ? ", ushanya sambil tertawa memandang sang kekasih .

Gurauan Jesper tidak diendahkan Dita dek kerana asyik melayan renungannya . Kelihatannya ada sesuatu yang sedang berlegar di fikiran Dita . Jesper cuba menyedarkannya dari renungan . Berkali-kali dia memanggil nama Dita sambil melambai-lambai di depan matanya . Akhirnya Dita tersedar .

" kenapa Dit ? ", tanya Jesper hairan .

" ehh takda apa-apa lahcuma , saya terfikir bagaimana kalau Angga tahu tentang kita …".

" Dit … cepat atau lambat , sesuatu yang disembunyikan pasti akan diketahui juga nanti . Tidak akan ada rahsia yang kekal , suatu hari orang akan tahu juga ", jawab Jesper .

" kamu tak takut ? ".

" untuk apa takut kalau keberanian memang terwujud dalam diri kita ? Apa yang ada dalam diri kita itu semua sudah saling melengkapi . Cuma , kita sahaja yang tidak menyedari hal itu ", jelasnya .

DITA SANDRINAWhere stories live. Discover now