Bab 18 ( part 1 )

12 5 0
                                    

          Para kaum hawa pasti tidak asing lagi kalau sebelum berangkat ke mana-mana tempat pasti akan melihat diri di cermin dahulu . Sekarang , itulah yang dilakukan Dita . Berposing di depan cermin orang kata ...

" amboi ... cantiknya adik kakak ni . Cantik-cantik macam ni nak pergi ke mana ? ", tersengih-sengih Dini melihat adiknya berpakaian cantik .

" akak , okey tak kalau adik pakai jumpsuit ? Macam tak okey saja ", wajahnya tidak yakin dengan pakaian yang dipakainya .

" apa-apa pun adik pakai , tetap cantik ", jawab Dini .

Dita pun tersenyum mendengarkan kata-kata itu . Selama ini , dia tidak pernah pun berpakaian cantik seperti perempuan lain di luar sana . Selalunya dia akan memakai hoodie , tak pun baju biasa yang saiznya sesuai untuk orang yang berbadan besar .
          Tapi kenapa hari ni elok saja Dita mengenakan pakaian seperti itu , macam nak menarik perhatian Jesper saja . Ya mungkin juga ... ataupun dia hanya cuba memakai pakaian seperti itu . Lagipun jumpsuit itu baru saja dikenakannya pada hari tersebut padahal sudah lama terpuruk di dalam almarinya . Buat apa beli kalau tak pakai ? Tenang , itu bukan dia yang beli . Itu adalah hadiah pemberian daripada kawan lamanya yang berkeras untuk melihat Dita berpakaian seperti perempuan-perempuan lain . Tak lah asyik pakai hoodie saja .
" adik nak pergi dengan siapa ni ? Cewe apa cowo ? ", tanya Dini .

" ermmm ..... lelaki kak . Akak jangan marah ya", bodeknya .

" wah ! Baru tau adik akak ni ada kawan lelaki . Siapa tu ?.... Boyfriend ... ", Dini menyakat adiknya .

" ehh tak lah ... adik cuma mau temankan dia . Sebab dia anak .... broken home ", jawabnya dengan nada yang semakin perlahan .

" yelah , hati-hati tau ", pesan Dini .

          Tidak lama kemudian , bibik Nona pun memanggil-manggil nama Dita . " Dit , teman kamu dah sampai . Lekas lah , dia tengah tunggu dia luar tu ", Bibik Nona memberitahu kepada Dita .
          Kemudian Dita pun keluar dari bilik meninggalkan kakaknya yang masih duduk di bucu katil . Dia berjalan perlahan menuruni tangga menuju ke luar rumah .
" Jesp .... ", sapanya setelah sampai di pintu utama rumahnya . Kelihatan Jesper sedang duduk di bangku khas di luar rumah Tuan Irzan . Jesper menoleh setelah mendengar sapaan Dita . Ternganga mulutnya melihat Dita . Matanya juga terbeliak . Feeling 'WoW' setelah melihat penampilan Dita .

" Jesp , jom ", ajak Dita .

" o-okey , j-jom lah . Kita naik motor ... takpa kan ? ", keningnya terangkat , berharap Dita mahu pergi bersamanya menaiki motorsikal .

" ehh takpa .. takpa ... sambil lihat pemandangan waktu malam , kan ? ".

" y-ya betul tu ".

          Setelah itu , mereka pun terus berangkat ke lokasi funfair . Sangat teruja rasanya . Tapi sayang , mereka hanyalah sebatas teman . Andai saja mereka mengungkapkan perasaan antara satu sama lain .

***

          Makan angin pada waktu malam adalah perkara yang paling indah bagi sesetengah orang , apalagi jika orang yang menemani kita pada malam itu adalah orang yang kita sangat sayangi dan cintai . Motorsikal bewarnah hijau muda , bernombor plat  2708 sesuai dengan tarikh lahirnya sedang megah menyusur di atas jalanan . Bersamanya seorang gadis separuh baya yang sedang mengenakan jumpsuit serta rambutnya ditochang kemas . Dita sememangnya rimas jika rambutnya dibiarkan terlepas , apalagi kalau terjuntai-juntai dan ditiup angin . Boleh jadi dia emosi jika rambutnya melambai-lambai di wajahnya .... ITU SANGATLAH MENGGANGGU !
          Kali ini , tangan Dita sangatlah sopan . Tidak memeluk pinggang Jesper . Mungkin sang tangan milik Dita hanya tertarik dengan pinggang Angga . YA , MUNGKIN ...

DITA SANDRINAWhere stories live. Discover now