Epilouge

409 43 6
                                    

.

.

.

~Happy Reading~

.

.

.

3 tahun kemudian

Dibawah langit berwarna biru yang dihiasi sedikit awan. Devano berjalan menuju sebuah coffee shop. Dia masuk dan menyapa sang barista sekaligus pemilik tempat.

"Siang kak Sean. Ice Americano nya satu minum sini."

"Siang, tumben Van kesini nya ga sama Justin?"

"Kak Sean nanyain Justin kangen ya?" tanya Vano sedikit menggoda.

"Ngapain kangen, orang tiap malem dia dateng ke rumah."

"Bulol banget emang tuh manusia." Vano terkekeh pelan. Vano berjalan ke sebelah kanan, berniat membayar minumannya. Ekspresinya langsung berubah saat melihat orang yang menjaga kasir.

"Kak Sean aku jadinya take away aja."

"Oh oke." setelah jadi Sean memberikan pesanan Vano.

"Ini aku bayarnya ke kak Sean aja." Vano menyerahkan uangnya ke Sean. "Aku pergi dulu ya kak." Vano pergi dari tempat itu dengan tergesa.

"Je, Vano masih belum mau ngomong sama lo?" tanya Sean kepada Jefan, sang kasir.

"Belum, gue tau seberapa besar rasa benci dia ke gue. Gue ga bisa nyalahin dia, karena ini semua emang salah gue."

"Stop nyalahin diri lo sendiri!"

"Mau nya gitu, tapi semakin kesini gue semakin merasa bersalah. Sama Junata, sama Devano dan sama semuanya."

"Akan ada saatnya Vano maafin lo dan ikhlas dengan kepergian Juna, dan gue harap itu terjadi secepatnya."

"Sean makasih banget lo mau nolongin gue, gue ga tau harus gimana lagi kalo ga ada lo."

"Haha santai aja Je!"

***

Vano kembali ke kampus, niatnya mau sedikit santai di coffee shop nya Sean sebelum kelas selanjutnya dimulai. Dia duduk di bangku taman di bawah pohon rindang.

"Katanya mau nyantai di tempatnya kak Sean, kok balik lagi?" tanya Leon. Kebetulan mereka satu fakultas.

"Ga mood gue."

"Karena ada kak Jefan ya?"

"Lo tau kalo dia kerja di sana?" Leon mengangguk. "Kenapa ga kasih tau gue?" nada bicara Vano sedikit meninggi.

"Lah emang gue harus laporan gitu kalo dia kerja di sana?"

"Ya harusnya bilang biar gue ga ketemu sama dia, males banget gue liat mukanya."

"Jujur deh sama gue! Lo males liat mukanya karena benci atau karena lo takut keinget sama Junata?"

"Ya karena benci lah, secara ga langsung dia pembunuh Juna."

"Kak Jefan udah minta maaf sama lo, dia juga ga sepenuhnya bersalah."

"Emang maafnya dia bisa balikin Juna ke gue lagi?"

Eternal Smile || Sunhak ft. HyunjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang