> TREINTA Y CINCO <

350 68 26
                                    

Vote dan komen menentukan lanjut atau tidaknya cerita ini🤣🤣

.

.

.

~Happy Reading~

.

.

.

Hari sudah berganti pagi, Jefan keluar dari kamar sudah dalam keadaan rapi. Jefan berjalan ke dapur, dia menemukan banyak masakan di atas meja.

"Juna masak sebanyak ini? Dia bangun jam berapa? Bahkan ini belum ada jam setengah enam." Jefan mengambil segelas air lalu meminumnya.

"Tapi anaknya kemana? Biasanya setelah masak dia nunggu di meja makan. Apa dia masih ga mau liat gue." Jefan menghela nafas lelah. Dia berjalan kembali ke kamarnya, saat akan membuka pintu kamar dia menatap pintu di sebelah kamarnya, pintu kamar Junata.

"Persetan dengan dia yang ga mau liat gue, gue harus pastiin keadaan dia." Jefan membuka pintu kamar sang adik. Dia langsung membelalakkan matanya saat melihat barang barang sang adik tidak berada di tempatnya.

Dia berjalan cepat menuju almari, mebuka satu persatu pintu yang ada. Sial semuanya kosong. Jefan mengedarkan pandangannya, matanya menangkap sebuah kertas yang terletak di atas meja. Dengan cepat Jefan mengambil kertas tersebut.

Hai kak Jeje

Aku tau kakak akan masuk ke kamar ini.

Aku cuma mau bilang, kalo aku ga bisa lagi tinggal di rumah ini.

Ga akan ada lagi Junata yang menganggu hari hari kakak.

Jaga diri baik baik!

Soal semuanya aku udah maafin kakak, dan aku akan berusaha melupakan semua yang terjadi di dalam rumah ini.

Jangan cari aku! Aku akan baik baik aja.

Oh ya kak, ada pesan dari Mama. Jangan lupa tersenyum! :)

"Kamu pergi kemana dek?" Jefan menundukkan kepalanya, menahan air matanya yang akan mengalir.

"Dek dengan kamu yang kaya gini rasa menyesal kakak jadi semakin besar." Jefan berjalan keluar rumah dengan tergesa.

"Kamu mau kemana?" teriakan sang papa seakan angin lalu bagi Jefan.

"Aneh banget dia." sang Papa berjalan menuju dapur. "Tumben masakannya banyak, biasanya cuma delivery ayam."

Sang Papa mulai memakan masakan yang berada di atas meja makan. Dia mengernyit heran saat merasakan makanannya.

"Kaya masakannya Juna, emang kapan dia pulang?" memilih tak peduli, dia lanjut menghabiskan makannya.

Saat mengangkat piring setelah makan dia menemukan sebuah kertas di bawahnya.

Papa ini Juna.

Eternal Smile || Sunhak ft. HyunjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang