Vote + Komen = update
.
.
.
~Happy Reading~
.
.
.
Vano masih mencari Juna bersama dengan Rayhan. Mereka sudah hampir mengelilingi sekolah namun belum menemukan keberadaan Juna.
"Juna kamu dimana?" gumam Vano khawatir.
"Vano itu Junata bukan sih?"
"Mana?" Vano langsung antusias.
"Itu yang di gendong sama Leon, Junata bukan?" Vano mengikuti arah pandang Rayhan.
"Kok Juna bisa sama Leon?"
"Van kok ngelamun sih? Ayo samperin!"
"Ah iya ayo!" mereka mengikuti arah Leon pergi tadi. Ternyata Leon membawa Juna ke ruang kesehatan. Vano langsung masuk dan mendapati Leon dengan wajah cemas.
"Dimana Juna?"
"Di dalem, baru diobati sama kak Sean."
"Kok bisa gitu?" tanya Rayhan.
"Gue ketemu dia udah kaya gitu." kata Leon dingin.
"Dia beneran selamatin Juna?"
"Gue perlu ngomong sama lo." Leon menarik tangan Vano yang sedang melamun. Saat mereka sampai di dekat tangga yang sepi Leon berhenti.
"Dari mana aja lo?"
"Gue ketemu coach."
"Dan ninggalin Juna gitu aja?"
"Tadi dia sama Rayhan, tapi kata Ray dia hilang pas di tinggal ke toilet."
"Dimana tanggung jawab lo sebagai pacar Juna? Lo biarin dia terluka."
"Gue ga menduga bakal kaya gini."
"Harusnya lo paham kalo fans fanatik lo itu bisa aja berbuat nekat, lo harusnya ga biarin Juna lepas dari pandangan lo."
"Ini emang salah gue."
"Kalo sampai kejadian ini ke ulang lagi, lo orang pertama yang gue salahin. Dan gue bisa aja ambil Juna dari lo." Leon pergi meninggalkan Vano setelah mendorong bahu Vano. Vano hanya menatap kepergian Leon.
"Apa bener Leon selamatin Juna? Atau ini cuma akal akalan dia aja biar Juna ngerasa utang Budi sama dia. Terus dia bisa gampang minta Juna pisah sama gue. Tapi motifnya apa? Apa mungkin dia suka sama Juna?"
***
Vano menatap wajah damai Juna yang masih menutup matanya. Di wajah manis itu terdapat perban di dahi dan plester luka di pipi kirinya, serta beberapa lebam di sekitarnya. Vano mengelus surai halus Juna.
"Bener bener kelewatan."
Mata Indah Junata mulai terbuka, mengerjap perlahan hingga keduanya terbuka sempurna.
"JANGANNN!" Juna berteriak keras dengan mata terpejam erat. Vano yang bingung berusaha menggapai tangan Juna.
"Hei ini aku, Devano." Juna kembali membuka matanya, hal pertama yang dia lihat adalah wajah khawatir Vano. Dia langsung memeluk tubuh di depannya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Smile || Sunhak ft. Hyunjae
Teen Fiction"Bukan kah kelahiran dan kematian adalah takdir? Tapi mengapa aku yang selalu disalahkan?" -Junata. ⚠BxB⚠ ⚠Lokal⚠ ⚠Kekerasan⚠ GA SUKA GA USAH BACA! KALO SUKA JANGAN LUPA VOTE COMMENT NYA! Start : 12April2O21 End : 8Mei2O22 #1 on Jujae [15Juni2O21...