Eternal Smile || Sunhak ft. Hyunjae

> DIEZ <

Vote + Komen = Update

.

.

.

~Happy Reading~

.

.

.

Entah mengapa malam ini terasa lebih dingin bagi Junata. Sekarang pukul 07.40, biasanya Juna masih bekerja di minimarket. Tapi dia mendapat libur tiga hari entah karena apa.

Dia sedang belajar di kamarnya. Keadaan kamarnya sangat hening, hanya terdengar suara goresan pulpen dengan kertas. Dia sangat fokus belajar, sampai suara dobrakan pintu membuatnya terkejut.

Juna sempat kaget namun segera menetralkan detak jantungnya. Dia menatap sang kakak yang juga sedang menatapnya dengan tatapan kesal.

"Ada apa kak?" tanya Juna masih pada posisi semula. Jefan mendekat ke arah yang lebih muda.

"Jauhi Leon!" Juna mengerutkan alisnya bingung.

"Kenapa tiba tiba?"

"Lo tau kan kalo Leon itu sepupunya Rion, kalo lo deket sama dia kemungkinan status kita akan terbongkar dalam waktu dekat."

"Tapi aku ga dekati dia."

"Lo pikir gue ga tau kalo lo sering ngobrol sama dia, lo juga pernah ke kantin bareng dia."

"Itu cuma ga sengaja, waktu itu Leon mau ke kantin tapi ga tau letak kantin ada dimana."

"Ga usah cari alasan deh, pokoknya lo harus jauhi dia!"

"Aku akan jauhi dia tapi aku ga bisa janji sama kakak, karena sejujurnya bukan aku yang mendekat tapi dia."

"Gue ga peduli, tapi sekali lagi gue lihat lo dekat dekat dia gue ga akan segan segan nyakitin lo." Jefan pergi meninggalkan kamar sang adik dengan bantingan pintu yang menyertai.

"Kak Jeje kenapa sih, aku bahkan ga tau apa apa, tapi tetap aja aku yang disalahin."

***

Juna benar benar menuruti permintaan Jefan untuk menjauhi Leon. Sudah beberapa hari ini setiap dia melihat Leon dia akan segera pergi. Namun sepertinya Leon menyadari perubahan sikap Junata, dia jadi penasaran apa yang menyebabkan Juna berubah seperti ini.

Sama seperti hari hari sebelumnya, Juna yang akan meminjam buku di perpustakaan mengurungkan niatnya karena melihat Leon berada di dalam. Leon yang menyadari pergerakan Juna segera mengejarnya.

"Juna." Leon menahan lengan Juna.

"Ada apa?" tanya Juna lembut.

"Kenapa pergi?"

"Ada yang lupa gue bawa." kata Juna tanpa menatap wajah Leon.

"Jangan bohong! Lo menghindari gue kan beberapa hari ini."

"Engga, perasaan lo aja kali."

"Lo tuh orang nya ekspresif, wajah lo ga bisa bohong. Kenapa? Ada yang nyuruh lo?"

"Engga, dan gue ga jauhi lo."

"Masih mau dilanjut sandiwaranya? Gue udah tau kok." Juna menatap Leon penuh tanda tanya. "Gue tau lo jauhi gue karena disuruh sama kak Jefan kan?" Juna jelas terkejut.