3 tahun kemudian.
Rumah tangga MewGulf kini dipenuhi canda tawa setiap harinya yang disebabkan oleh berisiknya anak-anak mereka yang sering kali beradu mulut, pagi, siang, sore, malam tiada hentinya. Tidak hanya beradu mulut mereka juga sering kali berlarian kesana kemari membuat Gulf pusing tujuh keliling dengan tingkah mereka. Tak sekali mereka terutama Ciyo yang sering menaiki meja untuk meraih semua action figure milik Mew yang berada tepat di lemari kaca samping tempat tidur mereka. Ia akan melakukan segala macam cara untuk mendapatkan mainan kesayangan Daddynya itu hingga Mew yang kewalahan pun hanya bisa mengelus dada sambil berkata sabar dengan kelakukan anak-anaknya yang super nakal itu.
Begitu juga dengan Ciya yang tidak mau ketinggalan dengan aktivitas berenangnya bersamanya Chopper. Memang sejak kecil Mew memerintahkan mereka untuk selalu berlatih berenang. Tapi bukannya berlatih yang ada Ciya yang selalu mondar-mandir masuk kedalam rumah dengan rambut basahnya. Hal itu tentu membuat Gulf marah, alih-alih paham apa yang dikatakan papahnya justru ia malah semakin menjadi bermain-main. Bahkan sempat terjadi dimana satu hari Mew dan Gulf masih tidur nyenyak ia menceburkan diri sendiri dengan Hazard bersamanya. Tentu Hazard hampir tenggelam dibuatnya beruntung tidak sampai mati karena ulahnya itu.
Ohya, Semenjak Ciya dan Ciyo pandai berbicara mereka menetapkan nama panggilan dengan sebutan Cici untuk Ciya dan Iyo untuk Ciyo. Mereka bilang bahwa siapapun yang menyebut mereka dengan panggilan itu harus memanjakan mereka nantinya apapun alasannya.
Sore ini Mew selesai meeting bersama beberapa mitra bisnis ditemani Bright yang selalu setia menemaninya. Karena jam pulang sudah tiba, ia berencana untuk makan di salah satu restaurant di dekat kantor. Namun niatnya ia urungkan karena Mew pikir bahwa hari ini ia akan pulang cepat rindu kepada istri dan kedua anaknya.
Sesampainya didepan rumah Mew mendapati Ciyo tengah merengek sambil ditimang-timang oleh Gulf, mata Mew memutar mencari keberadaan anak perempuannya yang entah dimana keberadaanya sekarang ini.
"Baby, kemana anak perempuanku? dan kenapa Iyo menangis seperti ini?" Kedua tangannya merenguh Ciyo untuk beralih memeluk tubuhnya
"Daddy hiks Iyo ga di ajakin kak Plem Iyo mau ikut huaaa Daddy... malahin kak Plem malahin" dan kini sang anak menangis dileher Mew membasahi kemeja hitamnya.
Mew mengelus kepala sang anak sambil berbisik lembut ditelinganya "Memangnya kak Prem kemana hm? kenapa Iyo ga di ajak?"
"Iyo tadi lagi main sama Cici, Cicinya kena tendang. Dia boong sama aku kalo Cici nangis karena jatoh, mangkanya Prem dateng buat nenangin Cici" timpal Gulf ikut melarai tangis Ciyo yang semakin mencak-mencak, bahkan memukul-mukul bahu Mew.
Mew membawa anak lelakinya untuk duduk disofa ruangan utama dengan ia berada dibawahnya dan Gulf berada disampingnya, mencoba mengusap basahnya pipi Ciyonya itu.
"Iyo kenapa boong hm? Daddy sama papah ga ngajarin Iyo buat boong kan?"
Ciyo merengut memperlihatkan wajah kelincinya "Iyo takut papah malahin Iyo. Iyo kan ga sengaja tendang pelut Cici. Lagian Cicinnya lebut mobil Iyo, Iyo kan lagi main"
"Jadi Iyo sengaja tendang perut adenya karena Iyo marah mobilnya diambil hm?" jawab Mew menyisir rambut Ciyo memakai jari tangannya.
"Engga Daddy. Iyo ga sengaja, benelan Iyo ga boong"
"Bener?"
"Benelan Daddy selius"
Mew mengusap air mata di pipi anaknya dengan ibu jarinya "Jadi kalo nanti Cici pulang Iyo harus minta maaf ya sama Cici"
"Gamau, abisnya Cici tega ninggalin Iyo sendili"
"Kan masih ada papah sayang" Gulf menimpali dengan menggosok kepala anak lelakinya itu lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M HERE LOVING YOU SEASON2 [Completed✅]
Фанфик"Ajari aku apapun, asal jangan tentang bagaimana aku harus tanpamu" "Aku berdiri disini karena kamu alasannya, aku mau menikah denganmu sayang" "Mulai sekarang aku akan menghabiskan setiap waktu dan setiap jam untuk menjagamu" "Terimakasih sayang...