IHLY-S236

512 39 1
                                    

Ini sudah kesekian kalinya Gulf melihat layar handphone, tapi kesekian kalinya juga ia merasa kecewa. Kesal lebih tepatnya.

Seharusnya Mew sudah pulang dari kantor jam 5 sore tadi lalu sampai dirumah paling lambat jam 6 malam. Tapi sekarang sudah jam 9 malam dan Mew belum juga kelihatan batang hidungnya. Gulf sudah beberapa kali menelepon tapi tak ada jawaban dari Mew. Ia bahkan menghubungi Bright dan Gerry, tapi asisten dan bodyguardnya itu juga tidak menjawab.

Gila, gara-gara mencemaskan suaminya yang tak ada kabar, Gulf sama sekali tak sanggup menelan makanan. Ia belum makan dari tadi siang perutnya pasti sakit tapi rasa lapar dikalahkan dengan cemas, frustasi memikirkan hal-hal buruk yang bisa saja terjadi pada Mew, Gulf akhirnya nekat mengambil jaket dilemari, ia akan pergi keluar mencari Mew. Meski tidak tau harus mencari Mew kemana, setidaknya itu lebih baik daripada Gulf hanya berdiam diri  rumah dikelilingi rasa cemas yang semakin membuat sesak.

Tepat didepan gerbang rumahnya Gulf mendapati Pak Ahmad yang sedang bersahut-sahutan melalui jaringan telepon dan saat itu pula Pak Ahmad bertingkah aneh, detik berikutnya mematikan telpon secara sepihak dan menghampiri Gulf.

"Den Gulf" sapa Pak Ahmad membungkukan sedikit badannya, Gulf yang merasa curiga dengan keanehan Pak Ahmad kemudian bertanya "Ada apa Pak?"

"Ti...tidak den"

Tak ingin terlalu lama menghabiskan waktu, Gulf menganggukan kepalanya lalu bergegas masuk kedalam mobil dan mulai menginjak pedal gas dengan kecepatan yang cukup pelan.

POV

"Target mulai bergerak"

"Baik!"

Gulf menyetir menggunakan satu tangan karena tangan kirinya dia gunakan untuk memegang ponsel menunggu pesan dari siapapun itu yang mengetahui keberadaan suaminya.

45 menit berlalu Gulf masih belum menemukan keberadaan Mew tak sekali Gulf memberhentikan mobilnya ke tepi jalan memutar mata, siapa tau Mew berada didalam cafe bersama wanita jalang sampai tak ingat pulang. Namun nihil Gulf sama sekali tak menemukan suami tercintanya itu hingga saat Gulf berniat menelpon Mew entah yang ke berapa kalinya terlihat sebuah email masuk dengan nama yang cukup sulit dieja mengirimkan sebuah alamat lokasi. Tanpa pikir dua kali Gulf bergegas meluncur ke tempat itu dia pikir mungkin itu Gerry yang mengirimkan pesan dan memberitaunya keberadaan Mew.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh Gulf sampai. Namun pandangannya kabur saat mobilnya berhenti disebuah hutan yang dipenuhi semak belukar, Gulf mengusap-ngusap perutnya lembut seperti memberi tanda semoga anak-anaknya baik-baik saja didalam sana.

"Maafkan papah ya nak membawa kalian kesini, ini demi daddy" ucapnya mulai turun dan melangkah.  Pohon-pohon bergerak melambai menyusup area kulitnya disebabkan oleh angin membuat suasana tampak mencekam. Namun dengan tekad Gulf memberanikan diri untuk tetap melanjutkan penjelajahannya menemukan Mew. Hanya dengan bermodalkan senter Gulf menyusuri hutan dengan langkah yang hati-hati, mulutnya tak berhenti komat-kamit seperti seseorang sedang meminta pengampunan. Langkah Gulf terhenti ketika dia mendapati sebuah gedung besar ditengah hutan. Untuk memastikan bahwa tempat yang dituju benar Gulf merogoh saku celananya namun sial ponsel Gulf tertinggal didalam mobil. Itu membuatnya mengumpat pelan.

"Shit"

Perlahan Gulf berjalan mendekati pintu masuk gedung tanpa mengetuk Gulf memunculkan kepalanya namun tidak apapun disana hanya kegelapan yang dia lihat didalam. Gulf merasa pasrah sekarang dengan sangat berani Gulf berteriak

"Mew....Mew....apa kau disini?"

Tak ada jawaban sama sekali hanya suara jangkrik dan burung hantu yang terdengar.

I'M HERE LOVING YOU SEASON2 [Completed✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang