"Ajari aku apapun, asal jangan tentang bagaimana aku harus tanpamu"
"Aku berdiri disini karena kamu alasannya, aku mau menikah denganmu sayang"
"Mulai sekarang aku akan menghabiskan setiap waktu dan setiap jam untuk menjagamu"
"Terimakasih sayang...
Menurut Mew ritual yang patut di lakukan ketika hujan adalah bermalas-malasan ditempat tidur dan menempelken mulut di puting istri. Namun kegiatan tersebut tidak berlaku bagi pria tinggi kurus yang sudah punya anak 2 seperti Mew. Alih-alih bermesraan di tempat tidur dengan Gulf, justru ia harus pasrah menerima kenyataan bahwa dua kurcaci kini merangkak naik dan melompat ke atas kasur membuat ricuh seisi kamar dan menjatuhkan diri ke atas badan Mew.
"Aduh!" pekik Mew yang masih telungkup sementara Ciyo menduduki punggungnya "Abang berat"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Enggak, abang gak berat" Ciyo mengangkat pantat lalu menghempaskannya ke bawah. Menjadikan punggung daddynya layaknya punggung kuda yang patut di tunggangi.
Sementara Ciya menarik rambutnya hingga rambut Mew tertarik mengikuti kemana arah kepalan tangannya menuju "Daddyyy"
"Baby sayang urusin nih anak-anak kamu" teriak Mew hingga memunculkan Gulf yang saat ini tengah tertawa terbahak-bahak melihatnya yang tengah di gulung oleh kedua kurcaci keturunannya.
"Kamu sih tidur terus, mandi sana udah siang juga"
Tampaknya Mew sudah terbebas dari kurungan kedua buah hatinya, terlihat sekarang ia bangkit dan duduk meraih pinggang Gulf dengan mulut yang di kerucutkan ke depan.
"Ini kan hari libur aku mau tidur sepuasnya, dan kamu berhenti tertawa aku sakit tau"