IHLY-S255

521 37 2
                                    

10.00 suara tangis bayi di seluruh penjuru ruangan membangunkan Gulf yang baru saja sadar dari tidurnya sejak kemarin. Hal itu sontak mengundang perhatian Mew yang saat ini sedang mengamati suster yang sibuk memandikan bayi kembarnya.

Mew menoleh ke arah Gulf dan berjalan menghampirinya.

"Ayaaang" suara Gulf terdengar parau bersamaan dengan mengulurkan kedua tangannya untuk bangkit dan duduk. Namun Mew mencegahnya karena jahitan di perut Gulf masih basah memungkinkan harus menunggu hingga satu bulan ke depan agar benar-benar kering.

Mew mendekap tubuh Gulf untuk bersandar di dadanya "Kamu baik-baik aja kan?" sambil mengecup pucuk surai Gulf.

Gulf hanya mengangguk lemah, satu detik berikutnya ia mendongak menatap Mew dengan tatapan sayu "Ayaaang perut aku" seolah tak sadar bahwa anak yang di kandungnya selama ini kini telah keluar dari perut besarnya dan menjelma menjadi bayi yang tampan dan cantik

Mew tersenyum menangkup wajah Gulf dan di ciumnya lembut "Kenapa? sama perut kamu?"

"Perut besar aku kemana Mew, anak-anak aku kemana?"

Tiba-tiba suara cekitan roda tempat tidur bayi terdengar di telinga mereka yang di dorong oleh suster.

"Mas Gulf ini kedua anak anda"

Gulf membulatkan matanya ketika ia mendapati buah hatinya yang sedang tidur nyenyak sambil keduanya menggigit ibu jari mungilnya masing-masing. Sontak ia bergerak dari duduknya mencoba untuk memangku anaknya, namun hal itu tentu saja membuat perutnya kembali bereaksi hingga Gulf pun seketika berteriak

"Aww perutku"

"Pelan-pelan baby" kedua tangan Mew menata bantal untuk alas penyandaran punggung Gulf, dengan sangat perlahan ia membawa tubuh istrinya untuk bersandar nyaman.

"Anda dilarang bergerak terlalu banyak mas, karena jahitan di perut anda belum cukup pulih" ucap suster itu yang dapat anggukan langsung dari Mew, Gulf pun merengut menarik ujung kaos Mew "Ayaaang~" adunya menautkan bibirnya kedepan.

Seketika Mew mengecup bibir itu tanpa peduli suster yang kini tersipu melihat adegan intim mereka. "Kalo mau cepet sembuh dengerin apa kata susternya, jangan ngeyel" kemudian mencubit hidung bangir Gulf

"Tapi aku pengen gendong mereka ayaangg"

Pandangan Gulf beralih pada suster dan kedua anaknya "Sus boleh ga aku gendong anakku?"

Suster itu pun merespon cepat dengan senyuman dan memangku Ciya untuk di kasihkan pada Gulf, Gulf yang antusias memposisikan kedua tangannya menyambut Ciya yang masih tertidur lelap. Setelah berhasil senyum sumringah Gulf terlihat "Ayangg aku bisa gendong anakku lihat" tingkah Gulf bak anak kecil yang baru saja mendapat suprise ulang tahun dari temannya.

Gulf menimang-nimang Ciyo dengan gembira sedang Mew hanya mengawasinya dari samping, sebetulnya ia juga ingin mencoba memangku namun Mew pikir ia terlalu takut, dan belum berani.

"Mas Mew silahkan" tepat dengan apa yang Mew pikirkan, kini suster itu memangku Ciyo untuk di gendongnya, Mew yang terkejut hanya menatap suster itu dengan tatapan yang ragu-ragu.

"Tidak apa-apa Mas jangan tegang, semua orangtua memang seperti ini awal-awal"

Mew pun akhirnya memberanikan diri untuk meraih tubuh Ciyo, dan benar saja setelah sekarang Ciyo berada dalam pangkuannya ia merasa senang dan lega.

Akhirnya anak yang di tunggu-tunggu selama 9 bulan kini berada tepat di pangkuan mereka. Mustahil jika keduanya tidak merasakan kebahagiaan terbukti dari bibir mereka yang tidak berhenti merekah. 

I'M HERE LOVING YOU SEASON2 [Completed✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang