IHLY-S262

441 35 9
                                    

Maaf temen-temen kalo aku up chapternya ngebingungin.
Wattpad punyaku gatau error gatau kenapa akupun bingung, jadi chapter yang udah aku up di sebagian orang ga muncul atau ga ngenotice jadi memungkinkan aku harus publish balik. Hanya tolong sebelum baca liat chapternya terlebih dahulu karena dari judul sudah tertera chapter yang keberapa-keberapanya. Terimakasih.

Langsung aja yuk😉
_____

Gulf sudah bersiap tidur memakai piyama yang sama dengan kedua anaknya yang sedang asik menonton film kartun disana. Seperti biasa ia berada di tengah-tengah di antara mereka. Karena keduanya sama-sama ingin berada di dekat Gulf itulah Gulf memilih posisi ini agar si kembar tidak sampai bertengkar hanya karena masalah sepele seperti ini.

Tak jarang Gulf pun merasa pegal karena tumpuan kepala anak-anaknya yang berada di biseps miliknya. Namun apapun itu, ia lakukan demi si kecil yang merupakan kehidupannya kini, esok maupun nanti.

Sepulangnya dari restaurant sore tadi, Gulf tidak bertegur sapa dengan Mew sedikit pun itu, ia hanya menghabiskan waktu dengan kedua anaknya merapihkan baju serta mainan yang mereka beli.

Mew pun begitu, ia sama sekali tidak menanyakan keadaan istrinya, apakah dia baik-baik saja atau tidak setelah ia pikir bahwa Gulf mungkin melihat jelas ketika ia membalas pelukan mantannya itu.

Selain itu juga mereka sepakat untuk tidak bertengkar atau saling meninggikan suara di depan anak-anaknya, yang mereka yakin bahwa semua orangtua pun mempunyai pemikiran yang sama seperti mereka, itulah kenapa sekarang keduanya memilih untuk tetap diam.

Beberapa menit berlalu kedua anak-anaknya sudah terlelap tidur, beruntung malam ini mereka meminta susu botol karena mungkin mereka rindu dengan rasa manisnya susu yang sejak 2 tahun kebelakang sudah menjadi minuman mereka setiap harinya.

Gulf pelan-pelan bangkit dari berbaringnya, setelah mematikan televisi ia berniat menutup pintu dan mematikan lampu. Namun pandangannya kabur ketika ia mendapati sosok tinggi besar berdiri di depan pintu menatapnya penuh arti.

"Mari tidur" ajak Mew meraih pergelangan Gulf, namun Gulf mencoba untuk melepaskan cekalannya ia menundukan kepalanya kemudian menjawab

"Tidurlah duluan aku akan menemani anak-anak"

Mew tau apa yang salah dengan istrinya kini, tak ingin berdebat ia memilih pergi melangkahkan kakinya ke ruang utama yang mana di sana sudah ada 3 buah sofa panjang 2 berhadapan, dan sofa yang lain sejajar dengan layar televisi 163 Inch di depan sana.

Mew mulai bermain Playstasion yang mana sudah lama sekali ia tak memainkannya. Beruntung besok libur Mew pikir malam ini dia akan bergadang dan besok waktunya tidur sepanjang hari, indahnya dunia.

Sementara di lantai dua sana seseorang diam-diam menangis dalam kegelapan meratapi nasibnya yang selalu tersakiti dan tersakiti. Tak bisa Gulf untuk tetap pura-pura bahagia di depan kedua anaknya, yang mana setiap sesuatu yang datang dari masalalu Mew ia hanya bisa pasrah tanpa melakukan apapun. Ingin sekali Gulf berteriak dan menyalahkan tuhan bahwa hidupnya ini tidak adil. Dimana kebahagiaan itu, kenapa orang baik seperti dia selalu tersakiti.

Jujur Gulf katakan, bukan dia tidak berani melawan semua masalalu yang sering kali hadir dalam kisah cinta mereka. Hanya saja Gulf pikir bahwa akan ada baiknya hanya Mew dan orang itu saja yang terlibat tanpa menjerumuskan ia ke dalam. Lagi pula itu urusan mereka, sedangkan Gulf hanya orang luar yang mencintai Mew.

Memang ia istri Mew sekarang, meskipun begitu ia merasa tak berhak menentukan jalan hidup Mew yang akan ia bawa entah kemana, itu terserah Mew. Yang terpenting sekarang adalah kebahagiaan kedua anaknya. Mengingat semakin hari si kembar semakin manja dan bandel semakin banyak pula perhatian dan kasih sayang yang harus Gulf berikan kepada keduanya.

I'M HERE LOVING YOU SEASON2 [Completed✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang