02

140 30 0
                                    

Assalamu'alaikum

Happy Reading

Kesibukan di lantai bawah, tidak sama sekali mengusik kegiatan dua manusia yang ada di jembatan penghubung antara ke dua balkon yang ditutupi kaca transparan itu.

Dua insan remaja yang tengah sibuk
dengan urusannya masing-masing. Contohnya sekarang Lili sedang sibuk mengerjakan pr bahasa indonesianya.

Perlu diingat, biarpun sekolah di
sekolah kejuruan. Pelajaran pokok
tetap akan masuk ke dalam list daftar pelajaran di setiap jurusan yang ada di sekolahnya.

Mungkin kebanyakan orang menggap
pelajaran Bahasa Indonesia itu adalah
perkara yang mudah. Tapi tidak berlaku untuk Lili. Gadis itu harus memutar otaknya agar tidak salah
faham dengan kalimat yang muncul didalam soal ini.

You Now? Bahasa Indonesia sering menyesatkan, bikin
keliru, dan jangan lupakan yang
jawabannya sekilas memiliki arti yang
sama tapi tidak dalam artinya.

"Lo tau ngga mana jawaban yang
benar ini?" tanya gadis itu sembari menunjukkan bukunya kepada Kio yang sedari tadi
tidak lepas dari laptopnya.

Ya...Ya..Yaa.
Dia anak Multimedia pasti kerjaan nya tidak akan jauh-jauh dari laptop.

Bahkan Lili yakin buku anak Multimedia itu bisa di bilang sangat sedikit. Mungkin hanya pelajaran pokok nasional saja. Yang lainnya sudah pindah ke dalam laptop masing-masing.

Ditambah lagi mereka kini sudah kelas 12. Mata pelajarannya benar-benar
dikurangi banyak sekali. Itu membuat Lili sedikit senang.

"Kio denger ya, bahasa non baku dari aku mencintaimu adalah....?
A.Aku cinta kamu.
B.Saya Cinta kamu
C.Aku mencintaimu
D.Saya mencintai
kamu.

" Tuh yang mana Kio? " tanya
Lili sekali lagi sambil menyodorkan
buku LKS miliknya di hadapan wajah
Kio yang sudah berubah menjadi kesal karena pandangannya sedari tadi tertutup karena Lili.

"Lo pikir aja sendiri Lili. Emang lo
ngga punya otak?!" dengar itu? Lili
sudah biasa mendengar kata kasar
bahkan umpatan dari bibir tebal
milik Vino Raygan atau panggilan kesayangannya adalah Kio.

"Gue bingung. Setau gue bahasa non baku dari kata Aku Mencintaimu cuma taunya. Gue cinta lo!" Ungkapan itu membuat Lili malu sendiri hingga
menyembunyikan kepalanya ke
perut Kio. Yahh dia selalu berbaring
di atas kaki Kio yang bersila sambil
tangannya tidak berhenti menari-nari
di atas keyboard kampret itu.

"Diem Lili ngga usah banyak gerak." desis Vino tajam.

“Jawab dulu Kio masih banyak ni
tugasnya ini aja belum kelar-kelar
Bahasa Indonesianya."

“Lewati aja dulu ribet banget idup lo.” jawab Vino membuat kepala Lili semakin menggeleng di atas paha Vino.

“Ngga mau pokoknya harus selesai semua malas baca ulang gue. Pusing!"

“Ck.. Aku Mencintaimu!" celetuk Vino asal. Laki-laki itu sedang tidak
ingin diganggu, tidak tahukah wanita
yang ada di pangkuannya ini?

Deg

For you information. Jantung Lili
jangan ditanya lagi kondisinya sudah
dugem seperti apa. Ohh good menggila sekali epribadeh!

"Apa Vin gue ngga dengar. Sini
deketan lagi ngomongnya." Ujar Lili menarik kepala Kio agar lebih
mendekat kearahnya. Vino berdecak kesal. Lagi-lagi
umpatan keluar dari mulut ranum itu. Laki-laki itu menundukkan sedikit badannya yang semula tegak untuk sedikit mencondongkan tubuhnya kearah telinga Lili.

3/3 BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang