Happy Reading
I miss
Matahari sudah bertengger manis di atas sana. Membangunkan siapa saja yang masih bergelut di bawah selimut karena hari libur ini.
Sinar matahari itu mengintip dari balik tirai Ungu yang langsung mengganggu tidur kedua insan itu. Lili harus disadarkan paksa akan sinar matahari yang begitu silau mengenai dirinya.
Gadis itu susah payah menggeser tangan kekar milik suaminya yang bertengger diatas perut ramping nya.
“Gini aja 5 menit lagi” Gumam Vino, saat menyadari bahwa Lili akan segera beranjak.
“Udah jam sembilan. Gue mau beres-beres sama buat sarapan. Udah sana minggir. Ngapain peluk-peluk?!”
“Ntar sarapan di rumah mami aja. Udah jangan turun dulu. Dengerin kata suami” Bisik Vino sambil menahan Lili. Dan jadilah mereka melanjutkan tidur itu sampai 30 menit lagi.
Kali ini laki-laki rupawan itu yang duluan terbangun dari tidurnya. Memilih untuk membersihkan diri sebelum membangun istrinya.
Setelah menyakinkan diri bahwa Vino sudah masuk kedalam kamar mandi. Lili ikut beranjak. Menyiapkan pakaian Vino dan dirinya, membereskan kamar ini dan sedikit membenahi rumah mereka yang memang jarang berantakan.
Setelah keduanya siap, Lili memberikan HP Vino yang berdering menandakan ada panggilan masuk, dengan nama I miss. Dirinya cukup sadar siapa itu.
Vino yang menerima hpnya terus melihat kearah Lili yang memilih lebih dulu masuk kedalam mobil. Gadis itu tidak cukup bodoh hanya untuk mendengarkan percakapan kedua manusia itu.
Vino tidak tau harus berbicara apa, ditambah lagi dengan Lili yang hanya diam sambil menyenderkan kepalanya kearah kaca.
“Mau mampir kemana aja nanti?” Ucapnya membuka percakapan. Menghilangkan rasa canggung itu.
“Ntar mampir aja ke minimarket buat beli cemilan Iam”Jawab Lili seadanya. Dan langsung kembali diam sambil memejamkan matanya.
Vino menoleh kearah Lili. “Ini yang gue takutin Li”
Setelah menempuh perjalanan cukup memakan waktu. Keduanya akhirnya sampai di kediaman Varel Raygan. Manik mata Lili langsung tertuju ke rumah besar yang ada di sampingnya. Itu adalah rumahnya. Rumah bersama Mama dan Papanya. “I miss my home”
“Assalamu'alaikum PiRel!” Teriak Lili saat menginjakkan kakinya dirumah mertuanya ini. Kali ini dia akan menggunakan panggilan yang baru untuk Ayah mertuanya.
“Waalaikumsalam, yaallah mantu gue masih aja kayak Toa” Jawab Varel dari arah dalam rumah. Di gendongannya ada Iam yang tersenyum sambil memegang mainan kecil di tangannya.
“Yaelah udah gede masih main ginian aja,” Ujar Lili sambil menyalami Varel yang diikuti Vino dibelakangnya.
“Terserah gue dong. Anak-anak gue,” Balas Varel
“Yaelah PiRel. Gue dulu seumur ginian udah harus tempur lawan macan kali noh di hutan belakang” Ucap Lili sambil memberikan Iam bingkisan yang mereka beli di jalan tadi.
