03

99 28 0
                                    

Hai semuanya. Jangan lupa kasih suport ya. Dan tinggalkan vote kalian.

Maaf jika ada salah tanda baca atau yang lainnya. Karena aku tidak merevisi terlalu banyak.

Happy Reading

"Pagi Camer" Sapa Lili sambil
menurunkan tangga rumah keluarga
Raygan. Sepulang dari mengantarkan kedua orang tuanya, Lili langsung diboyong untuk tinggal di rumah Raygan selama dua hari padahal rumah mereka bersebelahan, tapi Varel lebih ingin menjamin keselamatan putri sahabatnya itu.

"Kak Lili tidur dirumahnya I'am
lagi ya?" pertanyaan dari anak
bungsu keluarga Raygan ini seperti
memperjelas bahwa Lili sudah
terlampau sering di titipkan kepada
keluarga besar Varel.

"Iya sayang. Dua hari loh kakak tidur
disini. I'am mau tidur bareng kakak
ngga?"ucap Lili sembari Memangku I'am.

"Mau dong. Tidur sama kakak cantik
hehehe." kekeh nya kecil membuat Lili mencubit gemas hidung  Ilham.

Ilham Raygan. Adalah putra bungsu
dari keluarga Raygan. Umurnya
terpaut 11 tahun dengan Vino. Putra
kedua keluarga Raygan itu sekarang
tengah duduk di bangku sekolah
dasar. Tepatnya kelas 2 SD.

Dia menuruni langsung sifat Varel
yang bisa di bilang sangat petakilan dan bermulut lemes. Berbanding terbalik dengan Vino yang lebih banyak diam dan tidak suka berbicara jika tidak terlalu penting menurutnya.

"Hari ini kan hari sabtu, Lili mau temenin tante belanja ngga? biar
besok tante ajarin resep kue terbaru
tante." Ucap Anggun membuat Lili
mengiyakan langsung.

"Mau dong tante. Tapi ajak Kio ya.
Soalnya nanti Kio pergi, kalo ngga
di ajak." pintanya yang di angguki oleh Anggun.

"Ya udah nanti coba tante ajak dia. Oh
iya, coba kamu bangunin dulu sana anaknya. Udah jam sembilan juga nih.”

“Siap camer." Lili segera
melangkahkan kakinya menuju kamar Vino. Wangi maskulin langsung menyambut
indra penciuman Lili saat dia
memasuki kamar laki-laki yang amat
dicintainya. Gadis itu langsung berjalan kearah
jendela dan menyibak gorden hitam
sang pemilik kamar.

Dengan entengnya Lili melompat dan menaiki badannya keatas
ranjang milik Vino. Bukan hal tabu
lagi bagi seorang Lili. Dia terlampau sering merakyat ke kamar Vino jika dia lagi susah tidur atau sedang rindu katanya.

"Kalo tidur gini ganteng banget. Pingin gue perkosa rasanya, biar gue hamil anak dia haha."

"Kio Week up!" Gadis itu
mengguncang tubuh Vino membuat
sangat empu mendengus kesal.

"Gua masih ngantuk! Minggir!" gumam Vino.

"Ngga mau! Lo disuruh Mami bangun,
ini udah jam sembilan." Lili masih
terus mengguncang tubuh Vino. Apa
laki-laki memang susah bangun ya?Pikirnya.

"Bentar lagi. Udah lo keluar sana!" Vino mendorong Lili agar
turun dari kasurnya.

"Ngga mau! Kalo lo nggak bangun
gue aja yang tidur lagi." Balas Lili
sambil ikut membaringkan tubuhnya.
Memposisikan tangan Vino menjadi
bantal dirinya untuk melanjutkan tidur.

Sudah setengah jam lewat dan kedua
manusia itu belum juga turun dari
kamar, hal itu membuat Anggun mau tak mau menyusul keatas untuk melihat ke dua remaja itu.

Satu langkah kakinya memasuki
kamar putranya, langsung di sambut
dengan pemandangan yang errr
banget loh.

"Udah cocok dijadiin pasangan pasutri nih. Harus di abadikan biar Papi seneng." sorak riang Anggun di dalam hatinya saat melihat kedua insan itu tengah tertidur pulas sambil memeluk satu sama lain.

3/3 BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang