Happy Reading
Sesampainya mereka disana. Sudah ada awak medis yang menangani. Sebagian masih ada yang terus mencari, dan sebagian lagi harus mengevakuasi.
Tubuh Lili menyeruak kedalam kerumunan orang-orang yang mengelilingi objek sekarang.
Dia terlambat!
Ternyata dia terlambat, Varel sudah lebih dulu berada disana. Mata gadis itu langsung tertuju kepada Varel yang merengkuh kepala Papanya.Papanya sudah ketemu, dipangkuan om Varel itu adalah Papanya. Disamping Papanya juga ada Mamanya yang terbaring. Lalu kenapa Varel menangis? Apakah Varel terlalu senang karena kedua orangtuanya sudah ditemukan? Kalau begitu Lili jauh lebih senang bukan?
"Om ngapain nangis? Ini papa sama mama udah ketemu. Ayo kita bawa pulang, pasti papa sama mama cape, sampe ketiduran di pasir gini" Lili meraih puncak kepala ibunya.
Gadis itu menyusuri wajah cantik ibunya. "Mama pasti kedinginan, muka mama sampe pucet gini. Lili pakein jaket ya ma. Lili bawa jaket kok" Bisik gadis itu sembari memasang jaket ketubuh ibunya yang masih diam membisu.
Varel yang berada disebelah gadis itu mendengar jelas apa yang ia katakan. Tangisnya bertambah pecah. Laki-laki jakung itu tidak kuasa menahan tangisnya.
Vino diam. Laki-laki remaja itu tau. Apa yang membuat papinya menangis. Itu bukan tangisan bahagia karena sudah menemukan Om Dim dan tante Fera. Vino tau arti tangisan itu.
"Permisi mbak, kita harus segera mengurus jasat korban, hari sudah menjelang pagi. Kami masih harus mengevakuasi korban yang lainnya!"
Deg!
Jasat? Jasat siapa yang perawat ini maksud? Tolong jelaskan kepada Lili kenapa perawatan ini ingin mengambil tubuh ibunya dari pelukannya.
"Jasat siapa mbak? kenapa mbak tarik Mama saya, mbak mau apain Mama saya. Lepasin!"
"Fera Wiliam Usia 37 tahun, dengan penerbangan Australia menuju Surga telah sampai pada tujuan mohon kerja samanya mbak" Datang lagi satu perawat yang mengatakan hal yang paling mengerikan yang seumur hidup Lili dengar.
Menuju Surga? Mamanya sekarang menuju Surga? Sayup-sayup terdengar suara Kio memanggil namanya, telinganya terasa berdengung, pandangannya mulai menggelap sebelum kesadarannya benar-benar telah hilang.
⭐⭐⭐
Minggu, 25 maret 2021
Turut berdukacita untuk seluruh korban pesawat Indonesia AirAsia 6509 dengan penerbangan Australia menuju Surga.
Dengan 98 penumpang dan 7 orang kru di dalam pesawat.Berita didalam negri dibanjiri dengan gugurnya 105 orang didalam pesawat dengan perjalanan dari Australia menuju peristirahatan terakhir.
Satu diantara perjalan pesawat tersebut. Mengikut sertakan Seorang Dimas William seorang pengusaha sukses ditanah air dengan penerbangan menuju peristirahatan terakhir bersama istri tercintanya Fera William.
Kecelakaan itu merenggut seluruh penumpang beserta kru pesawat. Burung besi itu kini, telah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Mengantarkan seluruh penumpang dengan perjalanan panjangnya dengan tujuan peristirahatan terakhirnya.
Mansion mewah kebanggaan Dimas itu kini tengah penuh dengan anggota Ranex. Seiring berjalannya waktu terus berdatangan orang-orang penting kenalan kedua orangtuanya.
Kabar duka itu menjadi pembicaraan dikalangan Pembisnis. Lili sampai berpikir. Mereka datang untuk bela sungkawa atau menertawakan kemenangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
3/3 Bintang
Novela JuvenilGa tau mau nulis apa. Kalo mau baca ya udah baca haha