BODOH DALAM MENCINTAI

3.7K 189 1
                                    

Sepulang dari Apartemen Natali, Regan segera menemui Shalom dirumah orangtua wanita itu. semenjak dirinya meninggalkan Shalom tadi siang, Regan sama sekali belum mendapati kabar dari wanitanya. Entah apa yang membuat Shalom me nonaktifkan handphonenya, membuat Regan khawatir setengah mati. lelaki itu juga ingin menjelaskan apa yang ia lakukan tadi siang, raga nya terasa melayang saat menyadari kebodohannya meninggalkan Shalom dan menurunkan wanita itu di pinggir jalan. "Bodoh kau Regan." kata - kata itu terus terucap dari bibir lelaki yang terlihat gusar itu.

Tin....tin....

Klakson mobil Regan sampai di depan gerbang tinggi rumah Shalom, Pak Asep selaku satpam yang menjaga rumah terkesiap mendengar suara klakson mobil yang berhenti di depan pagar.

Dengan mengernyit Pak Asep tak ayal membuka gerbang dan menunduk memastikan siapa yang datang. "Aduh Aden Regan toh, kirain siapa malam - malam bertamu? Ayo silahkan Den." Regan mengangguk dan berterima kasih kepada Pak Asep.

"Tumben Den malam - malam kesini? Ada apa gerangan." Pak Asep mendekati Regan yang terlihat kusut dengan kemeja keluar dan lengan kemeja lelaki itu yang tergulung sampai siku.

"Iya ni Pak, saya mau ketemu Shalom." ucap Regan

"loh Den, Non Shalom kan endak pulang dari tadi siang. "

Regan terkejut mendengar penuturan Pak Asep yang ada di sebelahnya ketika lelaki itu menutup pintu. " Apa?"

"Trus anak - anak?"

"Anak - anak mah di bawa sama Nyonya dan Bapak kerumah utama ."

"Bunda Thania?"

"Iya Den.!"

"Jadi, dirumah gak ada siapa - siapa Pak?" Pak Asep mengangguk mengiyakan. menghelah napasnya Regan kembali memasuki mobilnya, ya untuk apa dia disini kalau orang yang ingin di temuinya tidak ada, bahkan kedua anaknya juga tidak di rumah." Yasudah saya pamit pulang ya Pak, Assalamu'alaikum." lanjut Regan dan mengendarai mobilnya keluar setelah mendengar salam dari Pak Asep.

Disepanjang jalan Regan terus memandang kosong di depan, merutuki kebodohannya. wanita mana yang tidak marah jika di nomor duakan apalagi mereka sudah akan menikah.

"Tolong cari keberadaan Shalom sekarang!" ucap Regan saat panggilannya di sambut orang di sembrang.

"Lah emang Nona kemana Pak?"

"Saya tidak akan meminta kamu mencarinya kalau saya tau!"

"Yak elah bukan begitu Pak, pasalnya tadi sore saya saling bersapa sama Nona di depan rumah."

"Rumah? rumah siapa?"

"Rumah nenek saya Pak!" ucap Putra sarkas.

"Hah?"

" Rumah anda lah Pak, rumah anda yang anda beli tepat di sebelah rumah Nona Shalom. Kan saya yang diperintah Bapak untuk menempati rumah ini selagi Bapak sibuk. Sibuk selingkuh.! opps.." ucap Putra yang mulai jengah dengan kelemotan Boss nya ini.

"Ck sembarangan kamu! Yasudah saya kesana, bilang daritadi kek anak S*tan!"

"Bapak ngatain diri sendiri?"

"Kurang ajar kamu!" ucap Regan kemudian mematikan panggilannya sepihak dan mengarahkan mobilnya ke alamat rumah nya. Pantas Shalom tak ada di rumah orangtuanya ternyata wanita itu pulang kerumah pribadinya.

Sesampainya Regan di rumah, dengan cepat lelaki itu memarkirkan mobil nya di halaman rumah nya sendiri dan keluar menuju rumah Shalom.

Tet..tet.. bell trus di bunyikan Regan namun bayangan Shalom tetap tak terlihat ataupun rumah di depannya ini terbuka. "Kemana dia? apa sudah tidur?" ucap Regan pada dirinya sendiri.

Mommy, Where's Daddy? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang