BOSS PLIN PLAN

7.4K 463 0
                                    

"Dad?"

"yes Son?" Regan sedang menjalankan peran nya sebagai Ayah dari kedua bocah kembar ini, wajahnya tampak begitu bahagia menikmati perannya sekarang namun tersirat keinginan besar yang tak ada yang tau satupun, hanya dia dan Tuhan lah yang tahu akan bagaimana peran ini berjalan nantinya.

"do you know our name?"

"ehmm" Regan terdiam diberi pertanyaan yang begitu mudah itu, hei jika dipikir - pikir Ayah mana yang tidak mengetahui nama anaknya.

"oh Son, Daddy lebih menyukai memanggilmu dengan sebutan Son . sedangkan untuk ..." kali ini Regan sudah benar - benar mati kutu, "Thab- Thabyl.."

"Shabyl! dad.." koreksi Reyand.

"ah ya, Shabyl... Daddy lebih suka memanggilmu Love."

"oh (R)leally? Mom always call me Love dad, well you are the same!" celetuk Shabyl spontan, jelas itu makin membuat Regan tersenyum bangga, untuk mengambil hati dan mendekati anak sang mantan tak sesulit itu kan. so, ia akan memulai permainan ini dengan baik.

" by the way, my name is Reyand!" ucap Reyand dengan nada datar, Regan yang mendengar nada tak biasa itu mengalihkan pandangannya ke arah spion tengah mobil dan melihat raut wajah Reyand yang berubah dingin. hell anak kecil itu sedikit mirip dengannya, apa bocah itu sudah mengetahui akal bulusnya?

tak menghiraukan perubahan raut wajah Reaynd, Regan kembali fokus dengan berkendaranya. pikirannya kembali tergiang - ngiang dengan informasih yang di berikan bawahannya mengenai Shalom yang sudah hamil semenjak SMA.

"Apa kalian lapar?" tanya Regan seperkian menit dari keheningan yang tercipta.

"ehmm yes!" teriak Shabyl semangat.

"bisakah Daddy mampir ke restaurant yang biasa kami kunjungi?"

"ehmm dimana itu?"

"Restaurant Kenanga dad!" ucapan Reyand membuat tubuh tegap lelaki itu membeku, Regan kembali di bawa untuk mengingat masa lalu nya. restaurant itu adalah tempat yang selalu ia dan Shalom kunjungi, dan juga sebagai tempat terakhir perpisahan mereka.

"waw, kamu tau dari mana Son?" kau pandai mengingat?" tebak Regan memecah kecanggungan .

"Mom, selalu mengajak kami kesana, dan katanya ia sangat berharap disana kami bisa bertemu Daddy suatu hari nanti. tapi pada kenyataannya kami malah bertemu Dad di sekolah." jelas bocah laki - laki itu panjang lebar, Regan hanya bisa tersenyum kaku mendengarnya. apakah benar Shalom mempunyai laki - laki lain saat itu? bagaimana cintanya dulu? hey bukan kah kau sudah membencinya Regan, bagaimana bisa kau masih berharap dirinya menunggu dirimu kembali? benak Regan berteriak hingga lamunannya terhenti saat mendengar teriakkan kedua bocah yang sedang duduk di bangku belakang nya.

"Dad!"

"awasss!"

Tinnnnnnnnnnnnnnnn ckitttttt..

hah hah hah hiks hiks..

"hey Love are you ok? i'm Sorry!" Shabyl menangis kencang saat mengetahui Daddynya melamun entah karena apa, dan mereka hampir saja menambrak sebuah pengendara motor di depan sana, untung nasib baik mengikuti. sang pengendara motor tak tertabrak dan selamat tanpa gores sedikitpun karena Regan sudah lebih dulu sadar dari lamunannya.

"hey I'm sorry!" ulang Regan kemudian memarkirkan mobilnya di pinggir jalan dengan aman dan hendak mengangkat Shabyl kepangkuannya dan menenangkan bocah itu.

begitu pula dengan Reyand, pria itu sempat mengangkat Reyand pertama kali untuk duduk di depan dan menanyakan keadaannya, untungnya Reyand baik - baik saja, seperti nya memang mental seorang Reyand sekuat baja lain dengan Shabyl yang sudah menangis sesegukkan.

Mommy, Where's Daddy? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang