LUKA TERDALAM

4.3K 245 5
                                    

Shalom menatap nyalang jalanan sepi di depan matanya, hati nya kembali terluka mengetahui fakta bahwa ia hanyalah permainan yang dimainkan dengan sangat baik oleh laki - laki yang amat ia cintai sejak dulu, kepercayaan yang mulai timbul sedikit demi sedikit kembali runtuh dan hancur tanpa di komando terlebih lagi perkataan jelas yang terlontar dari mulut laki - laki itu.

Kembali memasuki kepalanya rangkaian percakapan Regan dan Natali semakin membuat otak dan hati nya berdenyut sakit. Sesakit inikah menerima fakta itu. seseorang yang kau cintai hanya berpura - pura mencintaimu sama halnya yang dulu ia lakukan kepada Regan.

"Kamu.. kapan nikah sama Shalom?' tanya Natali semakin menenggelamkan wajahnya di dada Regan.

Lelaki itu yang sejak tadi duduk melamun sembari mengelus rambut bergelombang Natali tersentak mendapati pertanyaan itu. sudah tau pertanyaan itu membuat dirinya terluka kenapa masih dipertanyakan.

"Secepatnya!"

"Ohhhh.. Tapi kamu jangan ingkar janji ya, kalau kamu gak akan ninggalin aku dan memutuskan hubungan kita!"

"I...yaaa, sesuai perjanjian kita. Kamu berlibur dulu selama seminggu kemana gitu, atau aku telpon Stevan aja biar kamu bisa berlibur. "

"Buat apa sih, males banget!! Stevan itu usil orangnya!" Regan terkekeh melihat raut kesal Natali.

"Iya, biar kamu gak terlalu memikirkan pernikahan aku sama Shalom, nanti nangis trus mencak - mencak lagi!"

"Ck iya - iya. tapi, janji ya luangin waktu kamu buat aku, jangan larang aku ke kantor sama... aku suka kangen sama anak kamu itu, mereka lucu jadi pengen ketemu. Gakpapa kan?" tanya Natali berbinar, Regan mengangguk ragu.

"Iya."

"Aku gak akan lepasin kamu Re, kamu punya aku!" mengingat ucapan terakhir yang Natali ucapkan membuat Shalom meremat dadanya sakit. Kenapa mencintai kamu sesakit ini Re. Menangis dalam diamnya Shalom kembali termenung selama perjalanan kerumah sakit.

Beberapa detik kemudian Shalom memejamkan matanya sejenak menahan luka semakin dalam biarlah toh selama ini ia yang menyakiti Regan, mungkin ini balasan lelaki itu untuknya. Ia harus kuat demi anak - anak dan permintaan Papa nya. Menghelah napasnya berat Shalom kembali mengulas senyum agar dirinya merasa kuat. untung jalanan sepi dengan kecepatan rata - rata Shalom mengendarai mobilnya menuju rumah sakit.

............

Sesampainya di Rumah sakit, Shalom dengan langkah tergesa - gesa kearah Resepsionist Shalom menanyakan korban kecelakaan yang terjadi beberapa jam yang lalu. Resepsionist itu menjawab dengan ramah dan menunjuk ruangan gawat darurat yang berada di lantai dasar rumah sakit dan berada di ujung.

Pikiran Shalom berada di ambang kehancuran mendengar bahwa korban kecelakaan mendapati luka parah dan dilarikan keruangan gawat darurat serta mobil yang dikendarai oleh korban mengalami kerusakan parah bahkan sebagian depan mobil ringsek dan ada beberapa body mobil yang terlihat gosok karena sempat terbakar di bagian depan. Entah bagaimana bisa terjadi dan pikiran shalom hanya lah sang Papa dan Mama nya yang saat ini sedang sekarat.

Shalom terduduk mendapati cerita sang saksi mata di tempat kejadian apalagi dengan beberapa foto mobil sang Papa. Dari cerita sang saksi Papa nya mencoba menghindari sebuah truk kontainer yang oleng dari jalurnya dan berhasil menghindar namun kecelakaan tak dapat di hindari ketika mobil yang di kendarai Papa nya menabrak sebuah trotoar jalan dan sempat terguling beberapa kali serta dalam keadaan terbalik kedua korban terlihat berusaha keluar karena percikan konsleting di dalam mobil yang menyebabkan mobil terbakar di area mesin.

Shalom menangis tergugu, bagaimana bisa rentetan keburukan menimpa dirinya hari ini. hatinya hancur tak berbentuk lagi, badannya terduduk lemas menanti sang dokter keluar dari ruangan menakutkan itu. apalagi yang ia harapkan selain keselamatan kedua orang tuanya.

Mommy, Where's Daddy? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang