PERGI

3K 197 26
                                    

Huekkk.... huekkkk..

Regan mengerjabkan matanya saat telingah tajamnya mendengar sesuatu seperti seseorang sedang muntah, mata tajam itu terbuka sempurna saat tangan kekarnya meraba ranjang dan tak mendapati sang istri disampingnya.

"Sayang?" Panggil Regan saat lelaki itu benar - benar terbangun dan menduduki diri sebentar di pinggir ranjang sebelum melihat seseorang yang sedang muntah di kamar mandi, sudah ia pastikan pasti seseorang itu adalah istrinya.

"Sayang? Kamu kenapa?" Regan memijat pelan tengkuk belakang Shalom, dengan wajah pucat wanita itu terus mengeluarkan cairan pahit dari mulutnya. Regan tampak heran pasalnya Shalom hanya memuntahkan air tapi wajah wanitanya sudah begitu pucat dan tubuhnya begitu lemas.

"Gakpapa.? Mau aku panggilin dokter?" Ucap Regan kembali kearah ranjang mereka dan meraih ponselnya.

"Ehmm... gausah Mas paling cuma masuk angin, soalnya kemarin kan keujanan." Shalom ikut kembali kekamar mencegah lelaki itu menelpon dokter keluarga mereka.

"Keujanan gimana? Wong udah beberapa hari yang lalu ujannya, kamu mah... ayo aku telponin dokter ya sayang."

"Jangaannnnnnn..!!" Teriakan Shalom sukses membuat Regan terkejut dan terdiam masih memegang ponselnya sembari mengerjabkan matanya cengo.

"Lah?"

"Gausah Mas, aku gakpapa."

"Gakpapa gimana muka mu pucet gini. sini aku papah ke ranjang." Regan hendak merangkul Shalom ke ranjang namun wanita itu menahannya dan bersikeras tetap tak ingin kembali tidur.

"Udah ahh aku mau masak, kamu cepet beres - beres trus sholat. udah jam lima lewat ini, nanti terlambat lagi ke bandara."

"Kayaknya aku gak usah pergi deh, kamu lagi sakit begini!" Ucap Regan yang tampak ragu meninggalkan istrinya, ia tak tega meninggalkan Shalom jika begini apalagi dengan wajah pucat itu wanitanya tetap seolah kuat saja.

"Ck, kalau mau pergi ya pergi aja gak usah khawatirin aku iih, kamu kan udah janji juga sama Putra. Gak enak sama rekan kerja kamu Mas--. aku gakpapa kok, cuma masuk angin.! minum obat udah sembuh." Tolak Shalom saat melihat tatapan tak tega suaminya, bukannya apa - apa Shalom hanya tak ingin menunda pekerjaan sang suami, semalam tingkahnya begitu hanya ingin mau saja ia pun tak mengerti kenapa begitu kekanakan menahan lelaki ini untuk tidak berangkat dinas.

"Hmmm tapi aku telponin dok--"Ucapan Regan terhenti kala melihat Shalom sudah melotot tajam padanya.

"Yaudah - yaudah enggak." Setelah mengatakan itu Regan beranjak dari sana dan masuk ke dalam kamar mandi sedangkan Shalom menyiapkan pakaian lelaki itu. Serta memperbaiki isi koper sang suami, semalam koper itu sudah berantakan tak karuan dan di taruh disudut kamar saja, pasalnya Shalom sempat merengek dan marah - marah jika Regan menyentuh koper nya. Shalom menggelengkan kepalanya lelah mengingat perbuatannya semalam.

...............

Setelah semuanya beres Shalom kini meminta pak Ujang mengantarkan kedua anaknya kesekolah, tinggal Regan yang saat ini sedang sarapan ditemani olehnya.

"Kamu gak sarapan?" Ujar lelaki itu sembari menyeruput kopi panasnya.

"Udah tadi minum susu doang, aku lagi gak selerah."

"Loh... jangan ngambek dong Yang, kan kan.. aku gak jadi pergi deh."

"Dih! orang beneran gak selerah makan. Aku makan nanti muntah lagi makanya makannya nanti aja pas mualnya udah mendingan, kamu soudzon aja jadi orang."

"Oohhh... tapi beneran kalo kamu gak rela aku pergi, aku batalin."

"Ck gausah sok kaya deh buang - buang duit.! kamu kira murah apa tiket pesawat first class.!"

Mommy, Where's Daddy? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang