MOMMY... ARE YOU OKAY.?

4.8K 234 8
                                    

Setelah pemakaman dilaksanakan, semua warga kembali ke kediaman masing - masing dan akan kembali setelah magrib karena di rumah besar tersebut akan di adakan pengajian untuk sang mendiang.

Regan naik ke lantai dua untuk menemui Shalom setelah membersihkan diri sepulang dari pemakaman, laki - laki itu sekedar ingin mengetahui kondisi Shalom. Semoga saja wanita itu sudah membaik dan bisa berpikir jernih. Regan merasa sedih dan kepikiran jika Shalom mengalami syok yang tak kunjung membaik, pasalnya Reyand dan Shabyl juga terlihat murung mengetahui Mommy mereka yang belum bisa mereka temui sampai saat ini.

Clekk.. tanpa aba - aba Regan memasuki kamar bernuansa kelabu itu dengan pelan, tampak Shalom masuk bergelung di atas ranjang tanpa berubah sama sekali semenjak laki - laki itu meninggalkannya.

"Sayang?" panggil Regan pelan.

"Hey? Bangun yuk udah mau magrib." ucap Regan seraya menggerakkan bahu Shalom yang membelakanginya.

"Eugh.." Shalom terlihat mengerjabkan matanya, menyesuaikan cahaya dan melihat keseliling.

"Bangun yuk Yang, mandi trus makan. kamu dari kemarin gak makan loh! " peringat Regan lembut namun tegas.

"Ck!" decak Shalom dengan wajah malas melihat Regan.

"Kamu kenapa sih?"

"Dari kemarin tingkah kamu aneh loh? Emang aku salah apa sampe kamu bersikap kayak gitu? Asal kamu tau, mau sikap kamu begimanapun kita akan tetap menikah. Aku gak terima penolakan!"

"Ck udahlah Re, aku capek. Gak usah sok peduli kalo perhatian kamu bukan buat aku aja! " ucap Shalom sarkas kemudian wanita itu hendak berdiri dari ranjang, namun terhenti karena jelas Regan menghalanginya, laki - laki itu sengaja duduk di sisi tepat dimana Shalom akan turun dari ranjang queen size nya.

"Apalagi? Awas ahh aku mau mandi."

Dukk...
"Arghhhhh!" teriak spontan Shalom ketika dirinya hampir kepentok kepala ranjang saat Regan benar - benar tak memberinya jalan untuk turun dan malah memperangkap Shalom dalam kungkungannya. Lelaki itu menahan tubuh nya menggunakan kedua tangan untuk mengurung Shalom agar tidak bisa bergerak.

"Jangan macem - macem kamu! Awas gak! minggir sana, aku bilang minggir!! "

"Sok tau banget sih! Kenapa kamu cemburu kalo aku masih berhubungan sama Natali?"

"Iyaaaaa mikir aja sendiri, wanita mana yang mau di nikahin tapi kamu masih punya simpanan di luar sana! gila kali ya."

"Kekekehhh... kata siapa?" Regan tekekeh mendengar sindiran shalom padanya.

"Mata kepala aku sendiri, kamu mesra - mesraan sama dia waktu itu! kamu pikir aku gak sakit! mungkin udah lebih dari it--"

cup.!

"Regan!!" teriak Shalom spontan ketika Regan berani mengecup bibir nya. Walau cepat sekalipun, hell jantungnya sudah hampir copot.

"Mangkanya jangan asal nyeplos!"

"Jangan kurang ajar ya kamu!" mata lentik itu melotot tajam memandang laki - laki yang saat ini sedang cengengesan, apaan dia hell macam tak bersalah sama sekali. benak Shalom menggerutu.

"Nanti aku jelasin sama kamu, tapi sekarang kamu mandi dulu trus makan!"

"Apasih, gak usah ngatur - ngatur deh. Capek aku! Mulai sekarang kita gak ada hub-"

"Ehmmmmpppttt...."

"Masih aja yaaa!" ucap Regan sembari terkekeh, laki - laki itu membekap mulut Shalom menggunakan tangannya, sedangkan matanya menatap geli ekspresi wanitanya.

Mommy, Where's Daddy? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang