Part9

10.1K 596 4
                                    

Sekarang aku hanya sendiri didalam kelas, jam tangan ku menunjukan pukul 6.15. Rekor ku datang pagi sepertinya belum terkalahkan, rekor ku dulu pukul 5.20, rekor itu aku dapatkan saat ka Andrew sangat marah padaku karena mempunyai pacar. Aku benar-benar marah dan tak ingin bertemu dengannya, dan saat itu jaman ka Andrew pertama jadi mahasiswa membuat dia harus datang pagi, karena hal itu aku pun lebih pagi datang ke sekolahku.

Dari ceritaku bisa simpulkan kalau aku harus selalu menjadi jomblo, aku dilarang pacaran karena untuk keselamatanku. Dia pikir aku masih polos jadi dia berpikir seperti itu. Wah rasanya aku ingin meninju muka ganteng ka Andrew.

"Hai Iki." sapa centil Farah, ku kira dia baru saja datang dengan tas masih dipunggungnya.

"Hai, pagi sekali kau datang."

"Memang biasanya aku datang jam seperti ini." dan aku hanya tersenyum mendengarnya, "kamu sendiri tidak biasanya sepagi ini." lanjutnya.

"Yah lagi mood datang pagi."

"Hmm." jawabnya dan duduk dibangkunya.

Setelahnya kami berdua saling diam, saling sibuk dengan pikiran masing-masing. Kami memang dekat untuk ukuran teman kelas tapi entah kenapa Farah sepertinya tak berpikiran sepertiku.

"Ki." ucapnya setelah beberapa menit hening.

"Iya, kenapa Fah?"

"Boleh ga aku manggil kamu Cinta?"

Aku bener-bener terharu dengar Farah bilang itu, kenapa harus minta izin coba padahal aku seneng aja kalau dipanggil Cinta.

Aku beri senyum ku yang paling manis dan menggangguk setuju, malah sangat setuju dan Farah meresponku dengan senyum. Dia beranjak dari tempat duduknya dan duduk dibangku Rafa.

"Ta, kamu beneran suka Rafa?" aku cengo dengernya, memang aku sering digosipin sama Rafa tapi aslinya kan kita berdua sahabatan.

"Aku udah nganggap dia sahabat baik aku, kaya abang aku malah. Mana mungkin aku suka dia." ucapku lancar

"Yah kirain kalian saling suka." respon ku hanya gelengan biasa.

Kita bedua pun mengobrol dengan asik sampai akhirnya kelas penuh dengan murid-murid.

"Fah pergi sono, mau duduk nih." Rafa baru datang jam 06.50, yah memang kebiasaan dia datang beberapa menit lagi sebelum bel.

"Bawel ini juga mau pergi, minggir sana."

"Aih, udah dibaikin juga."

"Ga butuh dibaikin sama kamu."

Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka berdua, tingkah mereka kaya tom & jerry tiap hari, dan itu yang bikin mereka sangat cocok.

"Udah ah, kalian berantem mulu. Tambah serasi deh."

"Ih engga banget!" jawab mereka barengan, tuh kan cocok banget.

"Cie barengan, jodoh loh." ucap Aldi ikutan nimbrung, biasalah tukang gosip.

Aku hanya ketawa lihat mereka bertiga adu mulut, yah sebenarnya 2 lawan 1 tuh. Si Aldi kelabakan dilawan Farah sama Rafa, sampai minta bantuan segala. Dan mereka berhenti sampe bel bunyi, udahnya kealam masing-masing deh, hahaha.

***

"Cinta." Sapa Silvi dikantin. Posisi kita ditempat biasa, pojokan kantin, tempat aku dan silvi makan.

"Hmm?"

"Ka Rizqu baik lagi sama aku. Kamu apain?" ucapnya sambil duduk dihadapanku. Dan baso pesananku pun ikut dia embat, padahal perutku keroncongan.

"Ga ngapa-ngapain."

"Bohong!" teriak Silvi tiba-tiba, buat aku tutup telinga, dan seketika orang disekitar memeperhatikan kami. Aku hanya menganggukan kepala tanda minta maaf, gila aku yang kena malu juga nih.

"Engga bohong." ucapku sambil lanjut makan baso.

"Ya udah bagi basonya."

"Pesen sono ah." aku cemberut mangko basonya diambil Silvi, aku tau dia sangat senang ka Andrew baik lagi tapi tolong lah baso ku.

"Mas pesen baso kaya yang dipesen Rizki yah." teriak Silvi ke Mas Bangbang tukang baso. Dan langsung diangguki mengerti oleh Mas Bangbang, maklum pelanggan setia basonya.

"Kamu harus baik lagi sama Ka Andrew oke?" perintahnya seenak jidat.

"Hmm."

"Cie yang mau baikan sama kakanya." ucap ka Nathan tiba-tiba yang ternyata ada dibelakangku.

"Aih, apaan sih ka. Sana pergi, ganggu mau makan aja."

"Eh kan disini tempat umum, enak aja ngusir." ucapannya sukses buat aku cemberut, nyebelin banget kan kalau diganggu.

"Mulut tuh mulut jangan dimanyunin, minta dicium."

"Anjrittt, ka Nathan mesum."

Sontak ka Nathan dan Silvi ketawa, sekarang aku jadi kaya badut diketawain terus, kan nyebelin. Tapi jantungku ko degdegan yah?

Tbc..

Hai hai hai hallo..

Voment nya jangan lupa hihihi..

Protective?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang