"Selamat pagi mah, ka." aku menyapa ka Andrew dan mamahku yang sudah duduk dimeja makan.
Hari ini hari senin dan artinya aku harus pergi ke sekolah. Tanpa babibu aku pun ikut duduk di meja makan dan menyantap roti bagian ku.
"Cinta, kamu sekarang pergi dengan Nathan kan?" tanya ka Andrew tiba-tiba, hampir saja aku tersedak roti mendengarnya.
"Siapa yang bilang? Cinta bisa pergi sendiri kalau ka Andrew tidak mau mengantarku."
Padahal ka Andrew akan mengantar Silvi, kenapa aku harus repot-repot ikut dengan ka Nathan, apakah mereka tidak mau aku ganggu? Kenapa ka Andrew jahat padaku.
"Bukannya ka Andrew gak mau mengantarmu tapi Nathan bilang dia sudah janji padamu hari ini."
Terserahlah, aku lebih baik pergi sendiri. Masa bodo dengan ka Nathan, Silvi dan ka Andrew. Aku memakan roti dan meminum susu dengan cepat, aku gak akan mau diantar oleh siapa-siapa lagi.
"Bun, Cinta berangkat." aku pun menyium punggung tangan mamahku "hati-hati sayang, kamu bisa nunggu ka Andrew padahal." aku memasang senyum paling indah untuk mamahku dan segera pergi menghiraukan ka Andrew, yang akhirnya aku berjalan menuju gerbang komplek dan menunggu angkutan.
"Kamu sudah janjikan bahwa akan mengabariku pagi hari dan menurut untuk aku antar." kenapa tiba-tiba pria ini datang sih, dia ada disebelahku menggunakan motor besarnya yang aku tak tau berjenis apa karena aku tidak peduli, yap ini dia ka Nathan yang pagi-pagi buta sudah meracau kehidupanku.
Aku menghiraukannya tetap diam menunggu angkutan, yang sialnya begitu lama. "Kamu bisa telat, ayo aku antar." aku tetap diam tak peduli.
"Kamu ga mau aku paksa kan?" tiba-tiba dia menggenggam pergelangan tangan ku, memaksaku untuk naik ke motornya.
"Apaan sih ka, Cinta ga mau. Ga usah maksa-maksa Cinta." aku menghentakkan tangannya, dan untungnya angkutan datang, segera aku stop dan naik. Aku benar-benar bad mood sekarang.
***
"Pagi Cinta."
"Pagi juga Rafa." aku pun duduk disamping Rafa, karena aku memang sebangku dengannya.
"Muka mu begitu tidak enak untuk dilihat, kenapa?"
Rafa memang lelaki yang perhatian, dia sudah duduk bersamaku sejak kami kelas 1, dan dia sangatlah baik padaku, mukanya juga sangat tampan dan dia cukup pintar.
"Tak apa, aku hanya bad mood yang berlebihan pagi ini."
"Berarti ada apa-apa."
"Ya begitulah."
Dia pun hanya tersenyum dan mengelus puncak kepalaku lalu diam tak menanyakan apa pun lagi, dia sangat mengerti aku, dan itu sangatlah nyaman. Kami memang sering dipasangkan oleh teman-teman sekelas, meskipun aku tak peduli karena aku sayang rafa apa adanya sebagai sahabat.
Bel pun berbunyi dan munculah pak Dani, guru ganteng namun sangat galak, yang membuat kami diam untuk saat ini. Padahal kami tau bahwa bukan saatnya beliau mengajar.
"Selamat pagi anak-anak." sapanya.
"Pagi juga pa." serentak kami menjawab bersama-sama.
"Hari ini kita kedatangan guru baru, beliau akan mengajar pelajaran Biologi. Kalian harus jaga sikap kalian."
"Baik pak."
Akhirnya pak Dani mempersilahkan guru baru itu masuk, seketika kelas hening, para perempuan dibuat terpesona oleh guru baru ini, kecuali aku yang sedikit kaget melihatnya. Para lelaki diam acuh tak acuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Protective?
عاطفيةpunya kaka yang over protective itu memang merepotkan, segala urusanku diurusnya. tapi untuk temannya yang satu ini kaka ku mempercayainya, beda dengan biasanya. semuanya berhubungan dengan kejadian itu.. Copyright © nnamaul Sampul by @Stanley Shunp...