4. Pertengkaran
Bruk
"Eh, sorry," ucap Ayla sedikit kaget pasalnya ia tidak sengaja menabrak seseorang saat ia sedang mengambil uang dari saku seragamnya dan tidak fokus ke depan, yang mengakibatkan minuman siswi itu tumpah ke seragamnya sendiri.
"Sorry, sorry. Lo gak liat baju gue basah gara-gara lo!" bentak seorang siswi yang ditabrak oleh Ayla tadi.
Semua orang yang ada di kantin langsung memusatkan pandangannya kearah sumber suara tadi. Leona, Jessica, dan Metta yang mengetahui itu Ayla pun langsung menghampirinya. "Ayla!"
"Wait!" wanita itu tampak sedang bertanya pada temannya dengan bahasa tubuh dan kembali menatap ke arah Ayla dengan tatapan merendahkan.
"Oh jadi ini, murid baru yang katanya cantik banget itu. Cantik sih cuman kayaknya gak punya sopan santun deh, miris ba-"
Ayla yang dari tadi tidak diberi kesempatan bicara pun memotong ucapan wanita itu. "Gue GAK SENGAJA," ucapnya sambil menekan kata 'Gak Sengaja'.
"Yang sopan sama kakak kelas!" bentaknya sambil mendorong bahu Ayla yang membuatnya mundur beberapa langkah.
"Iya anak baru juga, songong banget!" timpal salah satu pengikut cewek itu tak kalah sinis.
"Eh, biasa aja dong, Kak. Ayla kan udah bilang kalau dia itu gak sengaja," ucap Leona yang berdiri di tengah-tengah untuk melerai pertengkaran keduanya.
"Iya sewot banget, lagian Ayla juga udah minta maaf kan tadi sama Kak Mauren," Metta ikut menimpali.
"Diem lo. Gue gak ada urusan sama lo bertiga, ya!"
"Kita sahabatnya. Urusan dia, urusan kita juga," kata Jessica.
"Oh pantes sama-sama gak sopan, satu geng ternyata," ucap Mauren mentap sinis keempatnya.
"Cih. Gila hormat," ujar Ayla sambil memutar bola matanya malas.
"Apa lo bilang?!"
"Budek lo?" ucap Ayla sambil mengangkat dagunya menantang.
Tidak terima di permalukan seperti itu, Mauren mengambil minum disalah satu meja di dekatnya dan menyiramkannya pada Ayla.
"MAUREN!" kaget Leona.
"LO APAAN SIH!!" bentak Metta sangat kencang.
"GILA LO, YA!" Jessica langsung mendorong bahu Mauren agar mundur.
Mauren terkekeh dan tersenyum meremehkan, puas dengan perlakuannya terhadap murid baru yang menurutnya sangat songong dan berani padanya. Tidak ada rasa kasihan sama sekali, siapa suruh berurusan dengannya. Mauren melangkah maju mendekati Ayla dengan angkuh.
Ayla menatap seragam sekolahnya yang sudah basah dengan noda kuning bekas minuman tadi. Ia beralih menatap wanita angkuh yang berada didepannya. Sungguh Kakak kelasnya ini memang harus diberi pelajaran.
"Orang kayak gini emang harus dikasih pelajaran," ucap Mauren sambil menunjuk wajah Ayla.
"Lo yang harus gue kasih pelajaran!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISTER
Ficção AdolescenteIni cerita tentang seorang lelaki dingin, cuek, pintar dan tampan, namun akan menjadi iblis tak punya hati jika sudah di jalanan. Tidak pernah tertarik dengan a relationship remaja pada umumnya. Badboy, namun tetap menjadi kesayangan para guru. Alis...