9. Agrasa Vs Cardosa (2)
Galang menepuk bahu Alister. "Tahan, jangan gegabah."
Alister seolah menulikan pendengarannya. Ia melangkah maju bersiap menyerang Marcel seorang diri.
Marcel yang melihat itu pun langsung mengambil ancang-ancang. Ia mengeluarkan pisau cutter dari saku celananya dan meletakkan pisau kecil itu dileher Ayla.
Semuanya kaget bukan main. Tubuh Ayla menegang dan bergetar hebat. Namun, Alister tetap melangkah tidak ada niat dalam dirinya untuk berhenti.
"Be-berhenti! Ka-kalau lo gak berhenti, nih cewek bakal mati!" bentak Mercel berusaha menghentikan Alister.
"Al-"
"Alister!!"
Galang terus memanggil namanya. Namun, Alister tetaplah Alister. Tidak ada yang bisa menghentikannya jika sudah begini.
Marcel seperti kehilangan akal, tanpa berpikir panjang ia memberikan sedikit goresan dengan sayatan kecil pada leher Ayla.
Perih
Itu yang Ayla rasakan. Alister diam membeku ditempatnya, apa yang ia pikirkan. Ia bisa saja lebih membahayakan Ayla jika terus melangkah tanpa memikirkan konsekuensinya. Dasar bodoh!
Ayla membuka matanya perlahan. Sebenarnya luka ini bukan apa-apa baginya, hanya saja sedikit perih, sedikit ya. Ia mulai memperhatikan satu persatu anggota Agrasa dan matanya pun bertabrakan dengan sepasang mata Alister yang menatapnya tajam, namun Ayla dapat melihat seperti ada sedikit kekhawatiran didalamnya, mungkin, entahlah Ayla tidak mau kepedean.
Alister tidak bisa berhenti untuk terus memperhatikan Ayla. Apalagi melihat sorat mata gadis itu, terlihat sedang menahan sakit. Tapi tunggu, apakah ia khawatir pada gadis itu?
Alister menghilangkan semua pikirannya konyolnya. Ia tidak ingin mengulur-ulur waktu. Tanpa memikirkan apapun lagi, dengan segara ia melompat dan melayangkan tendangan tepat di wajah dan dada Marcel.
BUGH!
Tendangan Alister tadi berhasil membuat Marcel tersungkur dan jatuh di aspal, pisau di tangan pria itu pun ikut jatuh.
Alister berjongkok untuk mengambil pisau itu. Setelah itu ia kembali berdiri dan langsung menarik Ayla kedalam dekapannya.
Tubuh Ayla mematung, jantungnya berdetak kencang dan darahnya berdesir hebat saat kepalanya bertubrukan dengan dada bidang milik Alister. Begitu juga dengan Alister, ia merasakan hal yang sama dengan Ayla.
Semua anggota Agrasa tersenyum simpul melihatnya. Moment langka yang belum pernah terjadi selama mereka bersama-sama.
"Bisa aja si Bos modusnya, guys!" pekik Devan seraya menggoda.
Mendengar itu membuat Alister refleks mendorong tubuh Ayla dan membuat Ayla hampir terjatuh jika tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya.
"Kasar banget sih lo!"
Alister mengabaikan Ayla tanpa rasa bersalah sedikit pun, ia langsung memberikan instruksi kepada pasukannya agar bersiap.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISTER
Teen FictionIni cerita tentang seorang lelaki dingin, cuek, pintar dan tampan, namun akan menjadi iblis tak punya hati jika sudah di jalanan. Tidak pernah tertarik dengan a relationship remaja pada umumnya. Badboy, namun tetap menjadi kesayangan para guru. Alis...