13. Permohonan
Ayla menatap nanar benda pipih ditangannya. Baru kali ini ia merasakan yang namanya penolakan. Damn it!
"Gimana, Ay?" tanya Leona sambil memainkan sebelah alisnya dan tersenyum kecil berniat meledek.
Mereka sudah tau bahwa kerja keras Ayla akan sia-sia, karena sudah jelas Alister akan menolaknya.
"Failed."
"Udah gue duga," ucap Jessica kemudian tertawa.
Ayla menyimpan ponselnya di nakas di pinggir kasurnya kemudian merebahkan tubuhnya.
"Inget ya, Ay. Besok lo masih harus bujuk Kak Alister."
"Y. Tidur lo semua." Ayla menyelimuti tubuhnya dan mulai menutup mata, yang kemudian disusul oleh ketiganya.
"Selamat tidur bestie. Semoga mimpi buruk," ucap Metta. Mendengar itu Jessica langsung memberikan tampolan malam di wajah Metta yang membuat empunya mendengus.
****
Seperti biasa, area parkir SMA Garuda selalu ramai. Entah itu berniat menunggu teman ataupun mencari perhatian.
Deruman motor bersahutan keras, bersamaan dengan masuknya puluhan siswa laki-laki mengenakan seragam dengan balutan jaket kulit hitam yang sama, bertuliskan AGRASA di bagian punggung dengan logo serigala bermahkota dibawahnya dan juga di dada kanannya.
Kedatangan Pasukan Inti Agrasa-diikuti rombongan lainnya, selalu berhasil membuat rusuh dan menggemparkan seisi sekolah.
Devan membuka helmnya, kemudian mengumbar senyum kepada seluruh siswi di depannya. Memang playboy yang satu ini tidak bisa menjaga perasaan pacarnya. Belum saja kena amuk seorang Ametta Kalila.
Seseorang berdiri dengan mimik wajah yang datar usai memarkirkannya motor sport Ducati Panigale V4 SP, berwarna hitam miliknya. Tidak ada sedikitpun niatnya untuk mengumbar senyum seperti Devan tadi. Namun, itu semua tidak memudarkan ketampanan dari seorang, Alister Reygan Melvano.
"DIEM GITU AJA, UDAH BUAT HATI GUE SER-SERAN. APALAGI KALO SENYUM, AAA RAHIM GUE!!" pekik seorang siswi yang sedari tadi memperhatikan Inti Agrasa, terutama ketua mereka.
Jojo melongo mendengarnya, "Gila, Al! Lo pake susuk apa? Diem doang bisa bikin cewek-cewek kesemsem."
Galang yang baru turun dari motornya terkekeh, "Bukan susuk itu mah."
"Terus apa?"
"Sperma Om Reygan yang terlalu unggul," jawab Galang.
Alister yang mendengar nama Ayahnya disebut hanya mendengus.
"Wah, harus minta spill sama Om Reygan ini mah. Gaya apa aja yang dipake pas malam pertama," ucap Jojo yang membuat mereka tertawa, kecuali Alister.
"Jo."
Jojo yang mendengar namanya dipanggil oleh Alister pun langsung mengalihkan pandangannya, "Apa cintaku."
"Kanan atau kiri," ucap Alister sambil memperlihatkan kepalan tangannya.
Jojo yang mengerti maksud Alister pun hanya memperlihatkan cengirannya.
"Gak dua-duanya. Gue maunya yang ada di dompet lo, Al."
Perkataan Jojo tadi berhasil membuat mereka tertawa kembali dan Alister semakin kesal.
"When Alister said," ujar Brama.
"UNTUNG TEMEN!"
Mereka kembali tertawa. Beginilah mereka, satu hal kecil namun bisa membuat suasana yang begitu berharga. Walaupun ada yang harus terkucilkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISTER
Fiksi RemajaIni cerita tentang seorang lelaki dingin, cuek, pintar dan tampan, namun akan menjadi iblis tak punya hati jika sudah di jalanan. Tidak pernah tertarik dengan a relationship remaja pada umumnya. Badboy, namun tetap menjadi kesayangan para guru. Alis...