5. Pacaran Itu Ribet

3.6K 122 1
                                    

5. Pacaran Itu Ribet

"Tanam-tanam ubi, tak perlu dibaja," Jojo menyenandungkan suaranya, menyanyikan salah satu lagu dari kartun favoritnya, Upin & Ipin.

"Orang berbudi, kita berbahasa," sambung Brama.

"Naik kereta api, turun padang tembak," Galang ikut menimpali.

"Kalau tak hati-hati, kita kan terjebak," Devan tak mau kalah.

"Semarakkan hari ini!" pekik Jojo sambil merentangkan tangannya.

"Kita nyanyi ramai-ramai!!!" sambung Jojo, Brama, Galang dan Devan berbarengan.

"Goyang badan gerak kaki!"

"Laungkan lagu damai!!!"

Alister dan Karrel hanya bisa menutup telinga, keduanya saling melempar padangan seperti berkomunikasi lewat hati dan mengatakan 'sabar'.

"Ah! Lo berdua diem aja, gak asik banget," ucap Jojo kepada kedua batu es itu.

"Iya, ikutan ke. Bernyanyi-bernyanyi," timpal Brama sambil mengangkat tangannya keatas.

Alister menatap teman-temannya ke belakang. "Cepetan jalannya."

Saat ia hendak mengedarkan pandangannya lagi ke depan, seseorang dari arah yang berlawanan menabrak dirinya.

Bruk

"Aduh!" pekik orang itu sambil mengelus kakinya karena terjatuh.

"Jalannya liat-liat doang, orang lagi buru-buru juga."

Keenam pria itu menatap pelaku yang tidak lain adalah Ayla, tanpa berniat membuka suara sedikitpun

"Lo yang salah, lo juga yang marah," ucap Alister datar.

Ayla mendongakkan kepalanya menatap Alister dan teman-temannya.

"Bantuin ke, diem aja lo kayak patung!" tukas Ayla kesal, namun tidak ada pergerakan dari cowok itu.

"Kadie atuh, biar abang Jojo yang bantuin," ujar Jojo sambil berjalan mendekati Ayla dan mengulurkan tangannya.

Ayla tidak menerima uluran tangan itu, ia bangkit dengan sendirinya. "Gak! Makasih."

Tanpa berkata-kata lagi, Ayla langsung melenggang pergi menuju parkiran, ia harus segera menyusul sahabatnya.

Keenam pria tadi menatap kepergian gadis itu, kemudian beralih menatap Alister.

Alister yang merasa diperhatikan seperti itu mendelik tidak suka. "Kenapa?!"

"Cewek secantik dia, masih lo gituin?" ucap Galang yang sepemikiran dengan keempat temannya yang lain.

Alister menatap Galang sesaat, ia menghembuskan nafasnya perlahan, kemudian membalikan tubuhnya untuk melanjutkan langkahnya lagi.

"Warmas."

****

Alister dan kelima temannya sudah berada di Warmas, tempat mereka menghabiskan waktu bersama sepulang sekolah. Meskipun mereka termasuk siswa yang nakal tapi mereka enggan untuk bolos sekolah, mungkin lebih tepatnya jarang, apalagi ada Alister yang merupakan siswa paling pinter di SMA Garuda.

ALISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang