21. Lagi?

2.3K 107 127
                                    

21. Lagi?

"OH SHIT! lo harus tau ini. Nama lo jadi trending nomer satu di SMA Garuda, Ay. Bahkan berita base kemarin tentang lo jadi postingan dengan like dan comment terbanyak yang sebelumnya dipegang Alister, tapi cuma selisih 5 doang sih. Tapi gapapa itu tetap prestasi buat lo," ucap Metta antusias sekali.

"Udah, Met? Lo berisik banget tau gak." Kepala Ayla sedang pusing gara-gara tidak bisa tidur semalaman, sekarang Metta malah membuatnya makin parah.

Kalian semua pasti tahu penyebab Ayla tidak bisa tidur semalam. Benar, alasannya tetap sama, masih tentang kejadian kemarin.

"Gue kan hanya memberikan informasi yang lo sendiri pasti gak tau," jawab Metta yang masih sibuk membaca isi komen di akun base itu.

"Masalahnya informasi lo itu gak penting, Ametta Jamet Kalilla," ucap Leona yang juga ikutan kesal.

"Udah ah ga usah berantem, mending kita ke kantin. Gue laper banget nih," ujar Jessica yang sedari tadi menahan lapar.

"Gak ah males gue," Ayla menelungkupkan wajahnya.

"Gak lo harus ikut. Mata sayu lo itu harus di segerin dengan cara jitu," Jessica menarik tangan Ayla hingga membuat Ayla mau tidak mau ikut bangun.

"Cara jitu gimana tuh maksudnya?" tanya Leona penasaran.

"Liat cogan di kantin misalnya," jawab Jessica yang diiringi tawa setelahnya.

"Bukannya seger malah bintitan yang ada," ujar Metta.

"Berisik lo jamet."

"Sialan lo parasit."

"Udah ya kambing. Yuk ke kantin," Leona memberikan senyum termanisnya dengan perasaan terpaksa.

****

Keberadaan Agrasa di meja tengah sebagai pusat membuat suasana kantin semakin ricuh dan tidak kondusif. Bukan hanya sekali adik kelas tertangkap basah sedang mencuri pandang ke arah mereka. Kata caper sudah menjadi hal yang lumrah bagi mereka. Bahkan ada yang secara terang-terangan mengungkapkan perasaannya pada mereka.

"K—kak Alister." Sesilia, kelas 10. Termasuk salah satu cewek hits di SMA Garuda, menghampiri meja Agrasa tanpa perasaan malu.

Alister mengalihkan pandangannya dari ponsel yang sendang ia genggam. Lalu menoleh ke arah Sesilia.

"Aduh lanjutin gak ya. Malu banget, Kak Alister gak jawab apa-apa," Sesilia membatin.

"I—ini buat Kakak. Tadi pagi sebelum berangkat sekolah aku bikin sarapan dulu." Sesilia menyodorkan kotak makan berisi nasi goreng dengan telor mata sapi kepada Alister.

Alister tidak memberikan reaksi apa-apa. Ia kembali memainkan benda pipih tadi.

Ingin sekali rasanya Galang mencaci Alister sekarang. "Eh Sesil. Thanks ya, tapi anaknya lagi gak mood. Tapi tenang aja lo gak usah berkecil hati nanti makannya di makan sama Brama."

"Lah– Anjing!" belum sempat Brama menyelesaikan ucapannya kakinya sudah diinjak oleh Galang yang membuat empunya kesakitan.

"Maksud Brama, Jojo kayak anjing." Jojo pun sudah siap mengeluarkan pernyataan tidak terimanya namun tertahan.

"Oke deh. Asal gak dibuang aja," ucap Sesilia lalu pergi menghampiri teman-temannya sudah menunggu.

"Sialan lo, Lang. Wakilin gue bogem si Galang, Bram."

ALISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang