Rating : General Audience
TW : Harsh word, traffic accident, main characters death
♡~♡
Semuanya tidak selalu berjalan sesuai keinginan kita, mengisi hari dengan berbagai harapan? Tapi untuk siapa semua itu?
♡~♡
Dia pikir manisnya yupi exotic manggo akan tetap menjadi hal yang paling dia sukai dalam hidupnya. Permen itu sudah menjadi teman hidupnya sejak dia menginjak bangku sekolah dasar. Mungkin itu satu-satunya teman yang Youngtaek miliki sampai akhirnya dia bertemu sosok mungil yang pindah ke sekolahnya saat memasuki kelas 3 sekolah dasar. Mereka menjadi sangat dekat, bahkan saat menginjak bangku SMP hingga SMA, mereka selalu berada di kelas yang sama.
Ini sudah satu tahun sejak mereka menggunakan seragam putih abu, keduanya tetap menjadi sahabat baik. Setidaknya itu pemikiran Youngtaek, karena menyimpan perasaan pada seseorang yang telah menjadi sahabatnya hampir 8 tahun adalah hal yang buruk. Kunci sukses pertemanan adalah dengan tidak menyimpan perasaan pada temanmu sendiri.
"Melamun terus!" Seungmin menepuk pundak Youngtaek, "Balik kaga lo?"
"Balik lah, kantin dulu tapi." Youngtaek mengemasi barangnya lalu beranjak dari kursinya.
"Nih," Seungmin mengambil tangan Youngtaek lalu memberikan sesuatu padanya, "males gue, mau langsung balik."
Youngtaek tersenyum menerima pemberian Seungmin, "Tau aja gue mau beli yupi."
"Emang lo kalau ke kantin kalau gak beli permen yupi beli apaan? Dari SD lo jajannya itu doang," ucap Seungmin sambil berjalan.
Mereka sampai di parkiran motor, Youngtaek hendak membantu Seungmin mengeluarkan motornya tapi gerakannya terhenti.
"Kenapa lo?" Tanya Youngtaek.
"Lupa, kuncinya gue simpen di bawah meja. Tunggu bentar." Seungmin berlari kembali memasuki gedung sekolah. Sambil menunggu, Youngtaek membuka bungkus yupi yang tadi Seungmin berikan kepadanya.
"Dek Youngtaek?" Panggil seseorang.
Youngtaek yang sedang terduduk di motor Seungmin itu langsung terkejut, "Kak Jangjun? Baru mau pulang ya?"
Ya iyalah bego, lo ngapain nanya Son Youngtaek. Rutuk youngtaek pada dirinya sendiri.
"Iya, kenapa belum pulang? Nunggu Seungmin ya?"
"Iya nih kak, kunci motornya ketinggalan katanya."
Pertemuan aneh keduanya membuat mereka menjadi dekat. Youngtaek bersyukur bola basket itu membentur kepalanya sehingga bisa mengenal kakak kelasnya itu. Jangjun merasa bersalah karena telah melempar bola basket secara asal sehingga mengenai Youngtaek yang sedang berjalan sendirian di koridor.
Tidak lama Seungmin datang memotong pembicaraan keduanya, "permisi kak."
"Ehh, udah dateng Seungminnya. Kakak duluan ya," Jangjun menggunakan helm lalu mengeluarkan motornya. Youngtaek memberi kode, Seungmin yang sudah tahu bahwa Youngtaek menyukai Jangjun sejak mereka memasuki SMA langsung mengangguk paham.
"Taek, lo pulang sendiri ya? Tadi nyokap nelepon katanya gak ada yg jaga toko."
"Anjir?! Percuma dong gue nungguin lo dari tadi di sini?" Protes Youngtaek pura-pura marah.
"Ya sorry, tadi tiba-tiba di telepon," balas Seungmin.
Jangjun yang mendengar percakapan keduanya langsung menyela, "Dek, mau bareng aja? Jam segini nunggu bus lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKBOARD.
Teen Fiction3rd ficfest from @gncdship now we comeback with school-romance theme💗