19. A Gift (jcdh)

165 13 13
                                    


by. Altair Kim

16+

TW : Parent abuse, Traumatic, Deaf

" Selamat kepada Kim Donghyun telah memenangkan juara dua olimpiade matematika tingkat nasional "

Suara tepuk tangan memenuhi lapangan upacara pada pagi itu. Ada beberapa siswa yang memang sedang bangga kepada temannya, dan ada beberapa siswa yang sedang mengeluh karena waktu upacara sedikit molor daripada biasanya.

Sosok yang diketahui bernama Kim Donghyun itu berjalan dari barisan siswa, lalu naik ke atas mimbar dimana pembina upacara berada. Dibelakang pembina, terlihat ada seorang guru yang membawa baki yang diatasnya sebuah plakat.

" Selamat ya.. bapak bangga padamu "

Donghyun tersenyum menerima plakat yang diserahkan pembina kepadanya. Tak lupa sesi foto juga.

Dijajaran belakang seorang siswa sedang mengeluh kepada temannya.

" Lama bener dah upacara hadeehh mana panas. Pura-pura sakit apa?? Biar ngadem di uks " keluhnya.

" Beom ada apasi sampe molor gini upacara?" Tanyanya pada teman didepannya.

" Ituloh ngasih tau Donghyun menang lagi olimpiade matematika, Chan " jawab temannya.

" Hong Joochan! Kim Jibeom! Ngobrolin apa kalian??" Tiba-tiba guru piket yang bertugas mengawasi siswa upacara menegur mereka.

" Tidak pak.. " jawab siswa yang mengeluh, Joochan.

" Fokus dong upacaranya "

" Ya pak... " jawab Joochan seadanya. Karena disuruh fokus, Joochan melihat ke depan dan Donghyun sedang turun dari mimbar.

" Dia kelas mana deh?"

" Kelas ujung, dia nak Mipa 5"

" Ohh Mipa 5, pantes ga kenal"

" Iyelaah lu kan nak Ips"

" Lo juga Beom. Jangan gitu dong ah "

" Upacara telah selesai, barisan dibubarkan " ucap protokol dan membuat Joochan berlari ke kelasnya.

*****

" Owh Hong Joochan tumben kagak telat " ucap seseorang.

" Aneh banget liat gue gak telat apa gimana dah?? "

" Ya syukurlah kalo lo rajin "

" Ish ish Gyul jangan muji gitu dong geli gue hahaha"

" Ogah banget anjing gue muji lo"

" Selamat pagi nak anak " seorang guru masuk dan membuat para siswa ricuh menuju mejanya masing-masing.

" Oiya.. karena pelajaran kali ini analisis unsur-unsur cerita.. jadi hari ini kita belajar di perpus. Kalian bebas pilih buku cerita atau novel buat di analisis unsur-unsur ceritanya. Kalian harus bisa saling menghargai ya disana. Kebetulan anak kelas lain ada yang belajar disana juga. Silahkan ke perpus nak "

" Asik emang Bu Jiae mah bestie hahahaha " Joochan nyeletuk.

" Idih caper lo " Ledek Hangyul.

" Sirik mulu lo, Jibeom bareng nggak?" Ajak Joochan.

" Bentar tungguin dulu, dah ayo"

Mereka bertiga menjadi yang terakhir berjalan menuju perpus.

Sesampainya di perpus, seperti yang dikatakan bu Jiae tadi. Ada anak kelas lain yang sedang belajar disana juga.

BLACKBOARD.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang