33. That Feeling: The Spark In Us (jcdh)

179 8 1
                                    

by. Peanutsiepies

Rating: General

***



Chemistry.

Penting hukumnya bagi seorang penari memiliki chemistry yang baik dengan seseorang yang dipasangkan dengannya.

Tak peduli bagaimana hubungan keduanya dibalik panggung, mereka harus menjadi seorang profesional saat denting irama mulai terdengar.

Dan semuanya berlaku bagi Donghyun. Ia selalu mengingatkan dirinya sendiri akan hal itu. Donghyun sering mengikuti lomba menari berpasangan, dan diakhiri dengan kemenangan. Selalu. Tentu, Donghyun salah satu kebanggaan sekolah dari ekstrakurikuler tari.

Maka dari itu saat sang pelatih mengatakan akan ada tarian berpasangan dalam koreo lombanya nanti, ia tak bermasalah bahkan tak terganggu dengan itu.

"Okay, semuanya udah pada kumpul, 'kan? Kita langsung ke pembagian unit aja." Sang pelatih berucap dengan lantang untuk meminta perhatian semua anak didiknya.

Satu persatu nama disebutkan untuk menjadi sebuah unit pasangan tari. Mereka yang berasal dari ekskul modern dance dan balet. Sebuah perpaduan yang akan mereka ciptakan nantinya.

Omong-omong, tak semuanya merasa senang soal pembagian unit ini. Beberapa dari mereka terlihat canggung dipasangkan dengan seseorang yang tidak dekat sebelumnya.

Lagi, chemistry itu penting dalam segala aspek.

"Kim Donghyun," Sang pelatih memberi jeda sebelum ia menyebutkan nama lain yang akan dipasangkan dengannya.

"Hong Joochan."

"Pak?!"

Pupil matanya membesar, dengan napas yang sedikit tercekat. Demi apapun Donghyun pandai membangun chemistry, tapi dengan Joochan? Ia tidak yakin apa dirinya bisa.

Donghyun menggerutu, memprotes, semuanya ia lakukan agar tak dipasangkan dengan Joochan. Namun sang pelatih tetap menggeleng, tak menerima penolakan dalam bentuk apapun.

"This is not professional behaviour, Kim Donghyun."

Ia kalah telak.

Donghyun tidak bisa berkata apa-apa setelah itu. Membiarkan sang pelatih melanjutkan perkataannya terlebih dahulu.

"Lagian Joochan kayaknya gapapa tuh?" Ia menunjuk Joochan dengan dagunya yang terduduk ditemani senyum girangnya seperti biasa.

"Abis ini bapak ga nerima penolakan dengan alasan pribadi. Semuanya bisa mulai latihan pake koreo yang udah bapak ajarin kemarin, okay? Semangat!"

Si pelatih sempat memberi tepukan semangat pada pundak Donghyun sebelum ia melangkahkan kakinya menuju ruang rapat yang kemarin Jaehyun katakan.

Saat semua temannya mulai menghampiri pasangan mereka masing-masing, Donghyun hanya terdiam. Perasaannya tak karuan, semuanya bercampur menjadi satu. Ia memiliki alasan tersendiri mengapa ia tak senang dipasangkan dengan Joochan.

Namun rasa kompetitif dalam dirinya juga menggebu-gebu terlebih setelah sindiran sang pelatih yang sedikit menyayat hatinya tadi.

Jika harus Donghyun akui, Joochan itu manis juga cukup populer diantara yang lain. Hanya saja, sikap usilnya tak bisa Donghyun toleransi.

Semua orang tahu fakta jika Joochan memiliki rasa pada pria yang bahkan enggan untuk menjadi pasangan tarinya tadi. Sudah sangat jelas jika pria bermarga Hong itu hanya usil pada Donghyun. He's really into him! Sayangnya Donghyun tak menyadari itu. Entah karena ia terlalu polos, terlalu bodoh untuk menyadari, atau ia hanya tak ingin mengakuinya saja.

BLACKBOARD.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang