16. Locker (dyjc)

153 18 4
                                    

by. joy

Rating: general audience
TW: unrequited love , angst

— — —

Daeyeol merupakan mantan ketua osis, ia baru saja menuruni anak tangga sehabis mengucapkan sepatah dua kata untuk murid baru. Ia juga bisa dibilang panutan untuk murid lain di sekolah. Pasalnya Daeyeol selalu peringkat pertama sejak ia menduduki bangku SMA ini sampai ia kelas XII sekarang.  Belum lagi ia selalu mengikuti berbagai macam lomba, dan selalu membawa piala. Ditambah parasnya yang sangat mengagumkan, terlihat tegas dan berwibawa. Benar-benar definisi manusia sempurna.

Joochan salah satu murid baru yang tidak mengedipkan matanya saat melihat Daeyeol berpidato di depan angkatannya, ia merasa tertarik dengan orang itu. Menurut Joochan, Daeyeol seperti orang yang sangat percaya diri, hebat, dan keren.

Mulai dari situlah Joochan selalu memberikan sandwich buatannya dan selalu menaruhnya di loker Daeyeol, dan saat pulang pun Joochan mengambil tempat makannya dan ia terlihat senang. Sandwich buatannya habis. Terlihat sekali senyum merekah di wajah pemuda itu.

Hari demi hari ia selalu membawa bekal untuk Daeyeol. Dan berhari-hari juga kotak makan itu habis. "lo masih dapet kotak makan dari orang itu?" yang ditanya hanya mengangguk.

"besok-besok lo bilang aja ke dia suruh berhenti" saran temannya. "gue kan gatau orangnya, gimana si" ucapnya tidak mau kalah.

"ya kirim aja gitu note di loker lo, gimana si ni mantan ketos otaknya" temannya benar, mengapa tidak ia coba saja.

Besoknya Joochan masih setia dengan sandwich buatannya. Karena mood Joochan sedang bagus ia menambahkan susu strawberry.

Terlihat kantin sangat penuh, dan baru saja Joochan ingin mengantri ke salah satu toko. Ia melihat Daeyeol dan temannya sedang berjalan menuju meja kosong, "jadi gimana udah lo bikin note nya?" Daeyeol menggeleng.

"lah gimana si lo? mau sampe kapan itu sandwich lo bagi-bagi ke anak kelas?" Joochan yang mendengar itu terkejut. Ia terluka, selama ini ia kira sandwich buatannya dimakan oleh Daeyeol tetapi nyatanya tidak. Ia ingin menangis.

"gue tau lo ga bakal makan makanan dari orang asing, tapi lebih baik lo hentiin sekarang. sebelum orang itu makin sering bawain lu sandwich" saat mendengar kata orang asing itu terdengar sangat menyakitkan, tetapi itu kenyataannya.

"besok gue pikirin deh, udah makan tu makanan lo. keburu dingin" ucap Daeyeol tidak mau dibuat pusing hanya karena sebuah sandwich.

Joochan setelah mendengarnya langsung berlari ke toilet. Ia menangis. Rasanya seperti semua yang ia lakukan sia-sia tidak berguna.

Kembali dengan hari-hari biasa, besoknya Joochan tetap mengirimi sandwich itu dengan sebuah note. Dan seperti biasa pagi itu Daeyeol mengambil sandwich di lokernya. Ia sedikit bingung dan terkejut dengan isi note itu.

"hai ka daeyeol !! maaf banget ya kalo ini bakalan jadi sandwich terakhir kakak. besok-besok aku ga bakal kirimin sandwich lagi :( aku sekarang tiap pagi selalu bantu bunda aku ke pasar, jadi ga sempet masakin sandwich. maaf ya ka?

oiya hari ini isi sandwichnya banyak !! jangan lupa diabisin ya !! eh, atau mungkin dibagiin lagi ya ke temen kakak? gapapa deh aku ikhlas. ehehee

makasih pernah menjadi orang yang sangat berarti, tetapi tidak untuk sekarang. maaf kalo aku kemarin sedikit mendengar obrolan kalian.

thank you for being my first love, mungkin ini juga pertama dan terakhir kalinya aku bilang ke kakak.

i love u ka daeyeol !! ♡

tertanda, fox."

Sejak itulah Daeyeol tidak pernah mendapatkan sandwich buatan orang itu lagi. Jika boleh jujur ia sedikit merindukannya. Ia merasa hari-harinya sangat sepi. Ingin sekali ia mengetahui orang tersebut, tetapi ia tidak punya petunjuk untuk mencarinya selain surat itu dan nama palsunya, fox.

— end.


BLACKBOARD.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang