by. Mes
General Audience
***
Masa SMA selalu dikaitkan dengan cerita cinta remaja, mata diam-diam memandang Sang Terkasih yang sedang belajar, makan siang berdua di kantin, sampai bolos sekolah berdua. Semuanya indah sampai pada akhirnya kau menjatuhkan hati kepada sahabatmu sendiri karena siap-siapkanlah dirimu yang harus menahan rasa cemburu berlebih tanpa adanya status pasti selain status sialan, 'sahabat terbaik'.
Jangjun, Seungmin, dan Youngtaek merupakan tiga sekawan—sangat dekat sedari kecil tak dapat dipisah. Walau selalu dekat, semua orang dapat melihat bahwa Jangjun lebih memperhatikan salah satunya ia menaruh perasaan lebih kepada salah satu sahabatnya, Bae Seungmin namanya—yang paling mungil diantara mereka bertiga. Sayang saja Seungmin tidak pernah menyadari perasaan besar Jangjun padanya, sangat membingungkan karena orang bodoh sekalipun pasti akan menyadarinya.
Lalu bagaimana dengan Youngtaek? Jangan pikir dia tidak pernah menaruh perasaan kepada sahabatnya karena dia diam saja selama ini, Youngtaek juga sama, dia menaruh perasaan besar kepada salah satunya—bukan Seungmin, melainkan Jangjun, sialan sekali memang karena dia harus menyukai sahabat kecilnya yang menyukai sahabat kecilnya yang lain.
Semuanya berawal dari mereka yang diperkenalkan oleh orang tua masing-masing sedari kecil, karena pas sekali saat itu mereka memang bertetangga
"Kalian bertiga berteman baik-baik ya?" Ucap lembut Mama Lee saat itu, ketiga anak kecil tersebut hanya mengangguk antusias langsung berlari menggenggam tangan satu sama lain.
Mulai dari situ hubungan pertemanan mereka dimulai, namu hanya orang bodoh saja yang tidak menyadari bahwa hubungan mereka lebih dari itu.
"Bae karena kamu itu mungil, jadi jangan ragu-ragu buat minta tolong sama aku ya? karena aku bakal jadi ksatria yang bakal selalu lindungin kamu." Ucap Jangjun kecil menepuk-nepuk bahu Seungmin.
Seungmin kecil hanya mengangguk antusias tersenyum lucu mendengar ucapan manis kakaknya itu.
Secara tiba-tiba teman sekelas Jangjun berceletuk, "Bagaimana dengan Youngtaek? Apa kamu bakal jadi ksatrianya juga?"
Merasa hening untuk beberapa saat, Youngtaek berkata "Aku orangnya kuat, tidak perlu ksatria." Jawabnya sedikit canggung, menunjukkan pose yang biasa dilakukan oleh binaragawan ke teman sekelas Jangjun.
Mendengar itu Jangjun pun membenarkan hal tersebut, "Iya Youngtaek itu udah gede, ga perlu dilindungi lagi." Kemudian dirinya terkekeh-kekeh sedikit keras. Tidak tahu saja jika perasaan Youngtaek kecil tersakiti pada hari itu.
Youngtaek kecil sudah terbiasa dengan hal-hal kecil itu, dimana dia harus selalu waspada dalam melindungi dirinya sendiri—karena tidak akan ada Jangjun yang berdiri untuknya.
Seperti kenangan saat dimana mereka bertiga sedang bermain di hutan dan melihat sebuah pohon besar yang rindang.
Seungmin mengusulkan ide untuk mengukir nama mereka menggunakan pisau pada kayu pohon tersebut. Jangjun yang mendengar usul Seungmin pun bergegas kembali ke rumah untuk mengambil pisau kecil dua.
Setelah kembalinya Jangjun, dia memberikan satu pisau itu kepada Youngtaek mengatakan "Ini Taek pisaunya." Secara singkat.
Youngtaek tersenyum kecil dan mulai mengukir namanya di pohon tersebut.
Di saat Youngtaek mengukir, dapat ia dengar Jangjun dengan lagak superhero-nya mengatakan kepada Seungmin bahwa dia tidak perlu khawatir karena Jangjun sendirilah yang akan mengukirkan nama 'Bae Seungmin' dengan cantik di pohon itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKBOARD.
Ficção Adolescente3rd ficfest from @gncdship now we comeback with school-romance theme💗