21. Ketakutan

34 15 14
                                    

Happy reading_-_-_-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading_-_-_-

Sayap venus yang tumbuh menjadi lebih besar dan menutup setengah cahaya bulan. Hilangnya kesadaran diri venus membuatnya dikuasai oleh kegelapan hatinya.

"Dimana aku harus mencarinya..." ujar venus yang menolehkan kepalanya, venus segera pergi ketengah hutan dan membuat lingkaran dari pohon pohon yang rubuh karena angin venus.

Krak

Tanah yang diinjak venus kini harus retak seiring dengannya melangkah.

"Sekarang yang kubutuhkan hanyalah mereka" ucapnya dengan nada rendah

"Bawakan aku mereka dengan segera" ujarnya pada angin disekelilingnya.

Karina, giselle, ning ning, dan winter terhempas ketanah dengan wajah mereka yang telah lebam.

"Hm? Sepertinya aku belum menyentuh mereka sedikit pun" ucap venus mendekati mereka.

"Venus! Kenapa lu ada disini!" Sentak karina yang terkejut dengan keberadaan mereka.

"Hm? Apa kalian tak merasa bersalah padaku? Dengan apa yang telah kalian lakukan tadi siang?"

"Hm, lu mau apa? Mau ngancem kami?" Ucap giselle yang mencoba berdiri.

"Kalian, mengenalku dengan baik?" Ujar venus menarik senyumnya begitu lebar pada mereka.

Krak

Satu pukulan telak yang diberikan venus pada giselle membuatnya terlempar cukup jauh yang membuat karina dan yang lain terkejut.

"Satu...beres" ujar venus yang mengahampiri ning ning.

"Kau memiliki rambut yang indah"

Klik

Venus membakar habis rambut ning ning dengan apinya yang membuat ning ning terkejut yang menjerit ketakutan.

"Wahh....ini begitu mudah untuk dilakukan....siapa yang selanjutnya?" Dengan melirik kearah winter.

"Ayolah kenapa wajahmu begitu ketakutan, k-a-k win-ter?"

Krak

Venus yang menendang begitu kuat perut winter hingga dia mengeluarkan organ dalamnya.

"Owh...kakiku jadi kotor, bisa kau menjilatnya karina?"

Karina yang gemetar dan ketakutan mulai menangis dan meminta ampun pada venus setelah melihat perlakuannya pada teman temannya.

"Kenapa kau menjadi begitu lemah? Bukannya kau yang merencanakan ini?"

"Enggak enggak, gue gak ngelakuin apapun!"

"Hm? Mulutmu masih bisa berbohong. Apa perlu kau meminum air yang sama seperti tadi siang juga?" Dengan menunjukkan botol berisi air itu.

7 hearts -S2 || nct dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang