Happy reading_-_-_-
Ambulance datang dengan mengeluarkan tandu dan memasukkan venus kedalam. Oksigen yang dipasang membantu venus untuk tetap bernafas.
"Siapa yang melakukan ini?"
Dery yang gemetar saat memegang tangan venus terus merasa bersalah karena membuatnya salah paham. 30 menit berlalu ambulance sampai dirumah sakit dan dokter segera memeriksanya dan mencabut suntikan itu dari dada venus.
"Apa aku akan berakhir disini?"
Pengelihatan venus semakin memudar dan dia mulai kehilangan kesadarannya.
"Venus!" Teriak dery yang melihat venus menutup matanya.
"Kenapa jantungku berdetak cepat?"
Gavin tersentak dari tidurnya dan melihat kearah jam dengan tangan yang mengelus dadanya.
"Anakku...."
Gavin menyalakan lampu kamarnya dan pergi kedapur untuk mengambil minum.
"Gavin? Ada apa nak?" Tanya ibu gavin yang melihat gavin sedikit pucat.
"Ma, dari kemarin jantungku terus berdebar. Apa aku sakit lagi?" Tanya gavin dengan matanya yang penuh dengan pertanyaan.
"Apa kamu mau diperiksa sama dokter pribadi kita?"
"Iya"
Gavin kembali kekamarnya dan mencoba menenangkan diri dengan menutup matanya.
♤♤♤
Burung mulai bersiul, matahari mulai terbit dari jendela gavin.
"Sial! Gak bisa tidur"
Gavin segera mandi dan bersiap untuk pergi kekampus dengan membawa novel dan kamera. Dikampus terdengar rumor tentang anak dari kelas sastra dan budaya yang diserang dengan suntikan racun pada jantungnya.
Saat mendengar kata jantung, gavin tak ingin mendengarkan hal lebih dari itu dan memasang hetset dengan volume besar.
"Jekson, kenapa wajah lu pucet gitu" tanya lovis yang sedang membuka jendela.
"Gue ngeliat kejadiannya"
"Kejadian apa?"
"Mahasiswa baru itu"
"Venus?" Ujar zidan yang asal bicara.
"Ya...dia anak yang jadi korban"
Gavin mendengar itu langsung berlari kearah kelas sastra dan budaya.
"Vin, lu mau kemana?" Tanya lovis yang melihat gavin terburu buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 hearts -S2 || nct dream
ФэнтезиSeason 2, 7 hearts, venus kembali kedunianya dan bertemu dengan dery. Setelah pulang dari rumah sakit venus kembali keaktivitasnya sehari hari, hingga bibinya menyarankan untuk meneruskan pendidikannya dengan berkuliah. Takdir mempertemukan mereka k...