Season 2, 7 hearts, venus kembali kedunianya dan bertemu dengan dery. Setelah pulang dari rumah sakit venus kembali keaktivitasnya sehari hari, hingga bibinya menyarankan untuk meneruskan pendidikannya dengan berkuliah.
Takdir mempertemukan mereka k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading_-_-_-
"Tuhan tidaklah jahat, karena saat dia memberi cobaan padamu hanya kamulah yang bisa menyelesaikannya." _________________________________________
Dibalik pertengkaran yangsu dan venus yang cukup panjang membuat mereka tak menyadari fajar tiba.
"Lu, mandi duluan aja, biar gue siapin sarapan"
"Oke, tapi gue gak bawa baju"
"Ada, tadi gue yang bawa"
"Oh..oke"
Yangsu segera berjalan kekamar mandi untuk bersiap dan venus harus membuat sarapan sebelum berangkat kekampus. Setelah 10 menit mereka berganti tempat dan semuanya telah siap dan berangkat kekampus.
"Ven, kayaknya ini gak sempet deh"
"Oke kita lewat jalan muter" venus segera menggandeng yangsu dan terbang hingga kekampus melewati pintu belakang.
"Sip, gak ada orang. Cepetan" mereka segera berlari kearah lorong dan samuel melihat mereka melompat dari pagar belakang.
"Venus?" Gumamnya yang terkejut dan melihat kearah belakang.
"Sempet!" Mereka yang masuk kedalam kelas dengan terengah engah membuat semua orang terkejut dengan kedatangan mereka.
"Venus? Lu udah sembuh?"
"O-oh, udah" venus yang sedikit bingung dengan keadaan kelas.
"Cih...." hinjun yang melihat venus masuk langsung membuang mukanya.
"Lain kali aku akan membunuhnya" gumam venus dan hinjun yang saling melihat dengan wajah datar.
♤♤♤
Venus segera kembali ketempat duduknya dan melihat gavin yang hanya terdiam dan membaca bukunya.
"Ah...kak gavin, makasih buat bukunya" dengan mengembalikan buku catetannya.
"Oh, oke" gavin tak memperlihatkan senyumnya kembali pada venus seperti saat itu yang membuat venus menjadi canggung.
Jam pelajaran bermulai dan venus terlihat fokus pada pelajaran kali ini yang membuat gavin terus melihat kearahnya.
Brak
"Halah bodo" ujar gavin yang membating bukunya dimeja dan menjadikan bukunya sebagai alas kepala.