Halo, saya Thana Ajeng Kurniawan.
Saya menulis surat ini bermaksud untuk mengklarifikasi beberapa hal ;Yang pertama, adalah benar bahwa saya adalah putri kandung dari Yumna Ajeng Wiratih dan Adhi Kurniawan. Kedua orang tua saya bercerai saat saya berusia kurang lebih 6 tahun. Jadi tidak benar berita yang mengatakan bahwa mereka berselingkuh, apalagi poligami.
Yang kedua, berita mengenai saya yang disembunyikan dan ditelantarkan oleh Mama dan Papa adalah sepenuhnya tidak benar. Saya hidup sendiri karena memang ingin belajar hidup mandiri. Baik Mama maupun Papa tidak lekang memberikan kasih sayangnya kepada saya meskipun kami tidak lagi menjadi keluarga utuh.
Lalu kejadian-kejadian yang kalian lihat di video yang telah beredar luas, kami memiliki alasan tersendiri dan itu bukan dikarenakan Mama menelantarkan saya. Jadi saya harap, kalian tidak lagi melemparkan caci maki dan umpatan kepada Mama saya ya.
Terima kasih atas pengertiannya.
Postingan feed instagram pertama sekaligus satu-satunya milik Thana membludak, dibanjiri komentar, direct message, dan telah diambil gambarnya oleh berbagai pihak.Adalah Yumna, yang mematung menatap ponsel pintarnya. Banyak akun yang menandai dirinya perihal postingan tersebut. Namun tanpa ditandai pun Yumna tahu. Mengapa? Sebab wanita itu selalu diam-diam membuka akun sosial media milik putri sulungnya tersebut. Berharap satu atau dua kali mendapati Thana memposting kegiatannya seperti remaja-remaja lain, meski yang didapat selalu zonk. Akun itu sepi. Tidak ada postingan. Tidak ada pengikut. Kecuali setelah kasusnya mencuat.
'Apa yang kamu lakukan, Thana ...' lirih suara itu hanya menggema dalam benaknya.
Tangan yang menggenggam ponsel itu berkeringat dan gemetar. Airmatanya menitik dengan jemari yang kemudian menutup mulut agar isakannya tidak terdengar. Ruby baru siuman kemarin dan sekarang sedang tidur. Yumna tidak ingin putri bungsunya yang kian melemah itu terganggu dan khawatir.
Segera dia raih tas tangan di atas nakas, lantas dilangkahkannya kaki pelan-pelan keluar ruangan. Yumna harus ke sana. Ke tempat yang selama ini menjadi momok mengerikan yang terlalu takut untuk dia datangi. Bukan karena tempatnya menakutkan, tetapi karena ketakutannya sendiri atas respon yang akan dia dapatkan ketika berhadapan.
Yumna takut melakukan kesalahan lagi.
"Mau menemui Thana?" John yang baru tiba di dekat pintu bertanya.
Yumna hanya mampu mengangguk tanpa bersuara.
John menghela napas. Pria itu tahu betapa rasa bersalah menyiksa istrinya selama ini. "Mau kutemani?"
Yumna menggeleng seraya menghapus airmatanya. "Kamu jaga Ruby."
John tidak lagi bertanya, dan Yumna pun melenggang seorang diri menuju parkiran, menyetir sendiri, meyakinkan hati berkali-kali, meneguhkan kenekatannya bulat-bulat, juga melawan rasa malunya kuat-kuat. Yumna harus menemui Thana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] IF (Friendshit, Broken Home, Love triangle)
Teen FictionThana hanya ingin dianggap ada. Thana hanya ingin kelahirannya diinginkan. Namun agaknya itu berlebihan ya? Pengandaian hanya milik manusia tanpa harapan. Manusia tanpa harapan itu menyedihkan. Dan Thana tidak mau jadi menyedihkan. Karena itu ... Th...