Happy Reading🍼
typo? tell me in comment section.
.
.
."Baiklah, sesuai permintaan Ny. Jongcheveevat"
Mew lalu mengelurkan tangannya untuk mengelus surai rambut hitam Gulf. Gulf pun menerima perlakuan itu dengan senang hati.•••
via call on
"Oh hey! Sudah lama tidak bertemu, ada apa tiba-tiba meneleponku?"
"....."
Saat ini Mew tengah berada di balkon apartementnya, salah satu tangannya bertungku pada ujung pegangan balkon sembari memegang sebatang rokok tengah menerima telepon dari seseorang.
"Kau akan kembali ke Bangkok? Benarkah?"
"....."
'Tidak... tidak. Mana mungkin aku tidak suka dengan kedatanganmu! Kau masih saja mengatakan hal bodoh seperti biasanya!"
"....."
"Tentu aku akan datang! Kirimkan saja undangannya , aku akan membatalkan jadwalku untuk siang besok"
"....."
"Sampai bertemu besok"
via call off.
Tidak lama setelah menghabiskan puntung rokoknya yang tersisa Mew kembali masuk ke apartemennya.
Ia menghempaskan tubuhnya ke kasur dengan lepas, memejamkan matanya menikmati empuknya tempat tidur.
"Hahhh... Phi lelah" keluh Mew dengan mata terpejam.
"Apa Phi memiliki acara besok?" Gulf sedari tadi berada disamping tempat tidur, tidak sengaja mendengarkan percakapan Mew dengan seseorang barusan.
"He'em... anaknya rekan bisnis Pho. Ia baru saja kembali dari luar negeri untuk program pertukaran studinya dan sekarang Ia menjalankan usaha kuliner keluarganya yang membuka cabang disini. Tidak enak jika aku tidak hadir di acaranya, aku ingin mengajakmu , apa kamu memiliki acara besok?" jawab Mew sembari menghadapkan tubuhnya ke arah Gulf, kedua lengannya melingkari pinggang ramping Gulf dengan sempurna sesekali menggesekan pipi nya yang lebih tirus ke bagian perut Gulf.
"Tidak, Aku tidak memiliki kelas sore untuk besok" jawab Gulf tanpa terusik dengan perlakuan manja Mew terhadapnya, 2 tahun cukup membuatnya terbiasa.
"Kalau begitu kamu bisa ikut bersama Phi besok?" tanya Mew memastikan.
"Aku bisa saja, tapi takut merasa tidak enak dengan kenalan Phi. Aku tidak mengenalnya. Phi bahkan baru menceritakan ini sekarang"
Mew mengubah posisinya, Ia kini berdiri di hadapan Gulf yang tengah duduk di tempat tidurnya, memegang kedua pundak Gulf sembari menatapnya.
"Kamu tidak harus mengenalnya. Aku hanya memintamu untuk menemaniku, sayang. Hanya sebentar kok" Mew berjongkok, menyamakan tingginya dengan Gulf. Ia tahu Gulf jarang ikut campur dalam urusan bisnis dan juga circle pertemanan Mew, keduanya saling percaya begitupun dengan Mew.
Sifat klasik Gulf Kanawut yang membuat Ia tidak bisa menolak pria di hadapannya ini, Ia mengangguk sebagai jawaban yang tentu mengundang senyum rekah dari Mew.
Kedua tangannya kini beralih memegang pundak milik Gulf, tangan kanannya menyentuh pipi merah natural kekasihnya sedikit Ia dongakan seakan membuka akses bibir nya untuk masuk menjelajah seisi mulut Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Kana Little Space
FanfictionMew yang tergesa-gesa pulang kembali ke apartemennya setelah menerima telepon darurat dari sang pacar menemukan keanehan pada hari itu. "Kak Miu! Kak Miu kenapa lama sekali, Kana bosan tau! Kana mau ais krim! Kak Miu lama ngga bakal Kana maapin wle...