Happy Reading🍼
.
.
.Ia hanya takut kepribadian Kananya lebih nyaman bermain bersama Luke daripada dengan dirinya, Ia takut tergantikan, Kana sangat menggemaskan, namun di satu sisi Ia sangat berbahaya, sifat alami anak kecil, Ia dapat dengan nyaman dan leluasa bermain dengan siapapun, padahal Mew mati-matian mencengah pikiran overthinking nya memenuhi otaknya, tapi semoga overthinking nya ini hanyalah pikiran jeleknya saja.
⭐⭐⭐
Mew baru saja memakirkan mobilnya di parkiran apartemennya, akhirnya setelah beberapa jam berkutat dengan dokumen-dokumen sialan itu Ia dapat menyelesaikan pekerjaannya untuk hari ini.
Ia mempercepat langkah kakinya masuk ke dalam lobby apartemennya, memencet tombol lift dengan sedikit tidak sabaran.
Tanpa perlu waktu yang lama, pintu lift terbuka, Mew memasuki lift itu dan menekan lantai kamarnya yang berada di lantai 6.
Begitu pintu lift terbuka, kedua kaki jenjangnya keluar dari lift dengan salah satu tangannya yang masih setia memegang tas kantornya, memang sedikit berat namun tidak seberat rasa ingin bertemu dengan Gulf saat ini.
Senyuman tipis masih menghiasi sudut bibirnya kala itu hingga akhirnya disinilah dirinya berdiri tepat di depan pintu kamar miliknya dan juga Gulf.
Samar-samar Ia mendengar suara dua orang yang tengah mengobrol melalui celah pintu yang belum tertutup rapat, Ia membuka pintu kamarnya dengan hati-hati, sedikit penasaran.
Dilihatnya Gulf yang tengah menunjukkan buku warnanya kepada Luke dengan senyum cerianya, ekspresi dan senyum yang sama ketika Ia menunjukkan hasil gambar di buku warnanya kepada Mew.
Cukup lama Mew melihatnya, namun entah kenapa dia tidak ingin menghentikan interaksi yang terlihat sangat asik diantara kedua orang itu dan mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kamar itu, Ia menutup pintu kamarnya dengan perlahan hingga hampir tak bersuara.
Ia membalikkan badannya,menarik nafasnya perlahan sembari memejamkan kedua matanya yang sedikit lelah.
"Tidak ada yang perlu aku cemburui. Ingat saat ini yang disana adalah Kana!dia Kana, bukan Gulf." ucap Mew menenangkan dirinya sendiri.
Meskipun Ia tahu saat ini orang yang tengah bercanda dengan Luke itu adalah kepribadian Kana nya, namun kenapa harus senyuman yang sama, padahal Mew baru meninggalkan Gulf sekali saja kepada orang lain.
Cemburu? Tentu saja!, memangnya walaupun Ia menenangkan dirinya sendiri hatinya bisa menerima Gulf tertawa seceria itu dengan orang lain? Jelas tidak bisa dan tidak akan boleh!
Akhirnya setelah menenangkan dirinya dengan kata-kata penenang yang suara hatinya buat, Mew memutuskan untuk kembali turun dan duduk sejenak di lobby apartemennya yang menyediakan ruangan outdoor untuk siapapun yang merokok, Mew mengambil sepuntung rokok dan juga korek api di saku jasnya, badannya terasa sedikit lelah, kepalanya juga berat.
Suasana ruangan outdoor yang sepi kini menjadi tempat istirahat Mew untuk sementara, entah Mew yang memang sedang sensitif atau kelelahan bekerja, tapi jika boleh jujur Ia sedikit kesal dan cemburu.
Jika tadi Ia tidak pergi ke kantor tadi siang mungkin sekarang Ia masih bisa berpelukan dengan Gulf dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan Gulf, namun setelah bermesraan seperti itu akan ada hukuman dari ayahnya yang di kenal pekerja keras. Itu sudah pasti karena ayahnya selalu konsisten dalam mengawasi perusahaan-perusahaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Kana Little Space
FanfictionMew yang tergesa-gesa pulang kembali ke apartemennya setelah menerima telepon darurat dari sang pacar menemukan keanehan pada hari itu. "Kak Miu! Kak Miu kenapa lama sekali, Kana bosan tau! Kana mau ais krim! Kak Miu lama ngga bakal Kana maapin wle...