Chapter 22 (Kana's memories 1/2)

1.8K 164 37
                                    

Halo Semuanyaa, maaf baru bisa update yaa, soalnya kemarin aku baru aja selesai dengan kesibukan aku, aku udah janji untuk namatin cerita ini kan? So let's go!

Chapter ini adalah chapter flashback kehidupan Gulf kecil di usianya yang baru 6 tahun.

Semoga suka yaa, reminder untik baca chapter ini ditemani dengan playlist sedih favoritnya kalian ya! !💗

Happy Reading🍼
[warning, sedikit adegan kekerasan]
.
.
.

Jika kalian ditanya masa-masa apakah yang paling kalian rindukan tentu saja sebagian besar akan menjawab masa yang paling dirindukan adalah masa kecil, masa-masa dimana kita masih tidak tahu menahu tentang kerasnya kehidupan serta benar atau salahnya perbuatan yang kita lakukan.

Masa dimana semua yang kita lakukan adalah untuk menyenangkan hati kita, masa dimana kita tidak perlu berpikir akan ada masalah apa di hari esok, selama ada mama dan papa semuanya akan baik-baik saja, itulah yang dipikirkan Gulf kecil yang kala itu berusia 5 tahun.

Hidup serba berkecukupan serta mendapatkan perhatian penuh dari kedua orangtuanya membuatnya merasa bahagia menikmati masa kecilnya.

Ia tumbuh menjadi anak periang yang tidak mengenal lelah, hidupnya yang beruntung serta bahagia menjadikan dirinya salah satu dari banyaknya anak beruntung lainnya.

Anak yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang dari kedua orangtuanya lah yang membuat dirinya dekat sekali dengan kedua orangtuanya.

Namun nyatanya kehidupan indah bak cerita novel ataupun dongeng anak-anak itu tidaklah berpihak pada dirinya dalam waktu yang lama, hari itu hari dimana Ia kehilangan sosok ibunya, Ia kehilangan cahaya pelitanya, Ia kehilangan sumber kebahagiaannya yang kemudian digantikan oleh hal-hal buruk yang dilakukan oleh ayahnya.

Maenya, orang yang paling Ia percaya hari itu berdiri di hadapannya, matanya yang indah berkaca-kaca serta tangannya yang terus mengelus punggung kecil putra semata wayangnya yang masih sambil mengatakan "Kana ingat perkataan Mae ya... jangan jadi anak yang nakal, jangan pernah memilih-milih makanan, jangan pernah jahat kepada orang lain, jangan menjadi anak yang susah diatur, jangan pernah melawan Pho, okay? Jadilah anak yang baik, anak kebanggan Pho dan Mae, Jika Mae ada waktu, Mae janji akan menemui Kana sesering mungkin" binar dari kedua mata wanita cantik yang dipanggil Mae itu meredup tergantikan dengan linangan air mata yang membasahi pipinya.

Gulf kecil mengulurkan kelingking kecilnya "Mae janji sama Kana ya? Kana akan marah jika Mae tidak menepati janji Mae, Kana serius! " ucapnya kepada sang ibu, bibirnya mengerucut lucy menunggu jawaban wanita paruh baya tersebut.

Maenya menggenggam tangan kecil putra semata wayangnya itu sambil mengangguk kecil, sudut bibirnya tersenyum, sangat cantik.

"Mae janji, Kana. Hiduplah dengan bahagia"

Itulah ucapan terakhir sang Ibu sebelum akhirnya Ia pergi meninggalkan Gulf kecil tinggal bersama sang ayah.

Hari itu, hari perceraian kedua orang tua Gulf yang disaksikan oleh Gulf sendiri, Ia datang dan duduk di bangku bersama kakek dan neneknya, melihat secara langsung bagaimana kedua orangtuanya yang menciptakan rumah untuk Ia singgah kini perlahan berpisah, perpisahan yang bahkan Ia sendiri tidak mengerti kenapa bisa terjadi.

Dirinya yang masih kecil terus bertanya kepada sang nenek.

"Amah, Pho dan Mae sudah tidak menyayangi Kana ya?" Gulf kecil tertunduk lesu, Ia merasa akan menangis lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

'Kana Little SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang