Chapter 21 (Unexpected Lunch 1.2)

1.5K 205 39
                                    

Happy Reading🍼
.
.
.

Tidak butuh waktu lama untuk mereka memilih buah-buah tersebut, setelah selesai membayar mereka segera memasuki mobil Mew dan langsung menuju ke rumah orang tua Mew.

•••

Mobil Mew kini mulai memasuki perumahan di kawasan elite milik orang tuanya.

Rasanya menjadi sedikit asing mengingat selama ini Mew dan orang tua nya hanya berkomunikasi melalui ponsel dan jarang bertemu, selain jarak rumah orang tuanya yang jauh hari-hari Mew juga disibukkan dengan urusan kantor dan juga dirinya enggan meninggalkan sang kekasih dalam waktu lama.

Begitu sampai di  depan gerbang rumah orang tua milik Mew sang security yang saat itu tengah berjaga langsung membukakannya pintu seraya tersenyum kepada Mew.

"Eh Pak Mew lama ngga keliatan, ngga di sangka-sangka hari ini berkunjung ke rumah Ibu Bapak" sapa sang security tersebut ramah.

Mew membuka kaca mobilnya dengan senyum tipisnya kepada security yang sudah berumur setengah abad itu.

"Hehe iya pak, baru ada waktu senggang ini juga, kebetulan emang lagi kangen aja sama Mae sama Pho " jawab Mew.

"Oh gitu ya, hari ini kayaknya ngga sendirian ya datengnya, kalo bapak ngga salah inget ini Pak Gulf kan? Pacarnya Pak Mew yang dulu pernah kesini juga? Tapi maaf ya kalo bapak salah orang maklum orang tua" ucap pria paruh baya tersebut sembari terkekeh.

Gulf memajukan sedikit badannya lalu ikut tersenyum ramah seraya menganggukan kepalanya.

"Iya Pak saya Gulf, Pacarnya P'Mew"

"Syukurlah kalo ngga salah orang, yaudah atuh Pak Mew masuk dulu udah ditungguin Ibu Bapak"

Mew baru saja ingin memakirkan mobilnya di halaman rumahnya yang luas sebelum Ia melihat ada mobil asing yang sama sekali belum pernah Ia lihat yang sudah terpakir lebih dulu sebelum dirinya datang.

"Itu mobil siapa ya pak?" tanya Mew dengan rasa bingung serta penasarannya, Ia pikir ini hanya makan siang dirinya, Gulf dan juga kedua orang tuanya.

"Waduh... saya kurang tau juga Pak, kayaknya tamunya Bapak, saya juga ngga kenal sama orangnya"

Mew mengangguk paham, Ia kemudian langsung menjalankan mobilnya dan mengambil tempat parkir di tempat yang masih tersedia.

"Phi yakin kita ngga bakal ngeganggu tamu Pho nya Phi?" ucap Gulf sesaat setelah mobil Mew terparkir.

"Phi juga ngga tahu, sayang. Pho sama Mae ngga ada ngasih tahu Phi apa-apa sejak di jalan, lagipula kita sudah disini masa kita langsung pulang gitu aja kan ngga mungkin? Lagipula Mae kepengen banget ketemu kamu, gapapa ya?"

Gulf mengangguk setuju "Ngga papa kok Phi, Gulf juga udah kangen banget sama Mae"

"Ayo kita masuk dan bertemu mereka dulu Gulf" ajak Mew langsung beranjak turun dari mobilnya lalu pergi ke sisi mobil yang lainnya untuk membukakan pintu untuk Gulf.

Tidak lupa mereka membawa buah tangan yang mereka beli tadi saat di perjalanan.

Mereka berdua kini sudah sampai di depan pintu kediaman milik orang tua Mew dan segera mengetuk pintu rumah beberapa kali

Tidak lama kemudian, suara decitan kecil pintu terdengar dibuka dari dalam bersamaan dengan kehadiran wanita paruh bayah yang mereka panggil Mae keluar untuk membukakan pintu.

Mae Mew segera menyambut kedua putranya dengan hangat lalu memeluk mereka satu persatu.

"Selamat datang putra-putra Mae" sambut Mae Mew dengan hangat seraya memeluk kedua pria jenjang itu dengan erat dan hangat, bahkan Ia sudah menganggap Gulf sebagai putranya sendiri setiap kali berkunjung ke rumah.

'Kana Little SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang