06. Usaha

4.4K 760 261
                                    

"Apa kamu ada janji hari ini?" Tanya Sora.

Mitsuya menggeleng. "Tidak."

"Kalau begitu temani aku,"

"Aku malas." Tolak Mitsuya.

"Ayolahhh kumohon." Ujar Sora dengan wajah yang memelas dihadapan Mitsuya.

Mitsuya menghela nafas, ia melepaskan kacamata dan menutup bukunya.

"Kau ingin kemana?"

Sora tersenyum senang. "Ayo ke taman bermain!"

Mitsuya tersenyum remeh. "Memangnya kau anak kecil?"

"Meskipun bukan anak kecil tidak ada larangan agar kita ke taman bermain kan??"

Mitsuya memutar bola matanya malas. "Kau benar-benar merepotkan."

"Iya, terkhusus untukmu." Ucapnya mengulang perkataan lelaki itu beberapa hari yang lalu.

"Yaya terserah," Mitsuya mencibir dan bangkit dari duduknya. "Cepatlah bersiap."

"Wow, sungguh!"

"Cepatlah bersiap sebelum aku berubah pikiran."

Sora tanpa berucap apapun lagi segera pergi kearah lemari dan mencari pakaiannya, dengan senyum yang terus merekah pada wajahnya ia bersenandung pelan. Ia mengambil dua pakaian dan memperlihatkannya pada Mitsuya.

"Menurutmu mana yang lebih bagus??"

"Pakai yang mana saja,"

"Setidaknya lihatlah dulu."

Mitsuya kemudian menoleh dan menunjuk pada baju yang sedang dipegang pada tangan kanan Sora. "Pakai yang itu saja." Ujarnya cuek, karna sebenarnya jika ia tak menuruti keinginan wanita itu yang ada ia akan pusing karna perempuan itu terus-menerus menyeloteh.

Dengan senang Sora pun mengangguk dan menuju kekamar mandi untuk memakai pakaiannya itu.

Tak butuh waktu lama Sora keluar dan segera mengaplikasikan make up natural pada wajahnya. Dengan senyum yang masih terukir pada bibirnya Sora mengambil tasnya.

"Ayo." Ujarnya pada Mitsuya yang sedaritadi hanya memperhatikannya.

Mitsuya mengangguk dan berdiri, ia mengenakan kemejanya lalu mengambil semua hal yang akan ia butuhkan nantinya.

"Ah! Tunggu dulu." Seru Sora.

"Apa?"

Sora mengambil kunci mobil yang berada ditangan Mitsuya. "Hari ini kita pergi dengan bus saja, selama hidup kau pasti tidak pernah naik bus kan??"

"Merepotkan saja, akan lebih baik jika menggunakan mobil sendiri." Mitsuya mencoba meraih kembali kunci mobilnya namun Sora dengan cepat menghindar.

"Tidak-tidak pokoknya kita naik bus." Sora berucap dengan tegas sambil memasukkan kunci mobil itu kesakunya.

"Hah... Ya sudahlah."

Mereka mulai meninggalkan pelataran apartemennya dan menuju ke halte bus terdekat.

"Apa aku boleh menggandeng tanganmu?" Tanya Sora.

"Tidak."

"Tidak bukannya bagaimana... Tapi sekarang dibelakang kita ada paparazi," bisik Sora sambil menarik bahu lelaki itu.

Mitsuya melirik kearah belakang dan benar saja disana sedang ada seseorang dengan pakaian serba hitam dan kamera, mencoba untuk bersembunyi dibawah pohon. Ah... Sialan sekali semuanya benar-benar merepotkan bagi Mitsuya.

Regret ||Takashi MitsuyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang