11. Pertanyaan

4.4K 758 225
                                    

Sebelum lanjut membaca ada baiknya kalian mampir di Ig sy xixi (itswa_05) nggak mampir pun nggak papa cuman promo aja awkwk oke enjoy!!

Selamat membaca( ꈍᴗꈍ)

"Jadi bagaimana bulan madumu?"

Sora tersenyum masam. "Hancur."

"Apa? Kenapa?"

"Hina... Kini aku sudah menyerah padanya, aku bahkan sudah mengajaknya untuk bercerai."

Hina menghela nafas. "Akhirnya kau sadar juga,"

"Jadi kapan kalian akan bercerai?" Lanjutnya bertanya.

"Tiga bulan lagi."

"Kau baik-baik saja...?"

"Tidak."

"... Kau menangis?"

Sora tersenyum simpul. "Air mataku bahkan sudah habis, aku tak sanggup lagi hanya untuk sekedar menangis."

"Saat pulang nanti aku akan membawamu ketempat yang menyenangkan agar setidaknya kau merasa senang."

"Terimakasih Hina."

"Sejujurnya Sora, aku sangat ingin menghiburmu namun aku tak tahu harus menghiburmu dengan perkataan apa."

"Tidak masalah Hina, aku sudah cukup tenang sekarang."

"Lalu sekarang dimana es batu itu?"

"Sudah kubilang namanya Mitsuya."

"Es batu tetaplah es batu." Kekeh Hina.

Sora mencibir pelan. "Entahlah saat aku terbangun ia sudah tidak ada."

"Dia benar-benar lelaki yang kejam, masa dia meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini?"

"Aku tidak sekejam itu." Ujar Mitsuya tiba-tiba merebut ponsel milik Sora.

Hina tercekat, ia hampir saja melempar ponselnya. "Dasar sialan," umpat Hina.

Mitsuya menyerngit. "Apakah kau sedang mengumpat padaku?"

"Ya. Kau benar-benar sangat menyebalkan kau selalu membuat sahabatku menangis, aku benar-benar ingin memukulmu jika bisa." Omel Hina.

Mitsuya menutup matanya, kepalanya tiba-tiba terasa berdengung. Ternyata teman Sora sama saja cerewetnya dengan Sora.

"Dengarkan aku tuan Takashi Mitsuya, sahabatku itu benar-benar mencintaimu setengah mati. Jadi berhentilah menyakitinya setidaknya cobalah untuk membuka hatimu padanya, apa salahnya dengan itu? Kau sendiri yang membuat dirimu kerepotan dengan terus-menerus menolaknya." Celoteh Hina.

"Argh, kalian berdua sama saja cerewetnya." Misuh Mitsuya sambil menjauhkan ponsel itu dari telinganya.

"Apa??? Dasar brengs—"

Pip!

Dengan cepat Mitsuya mematikan ponsel itu dan mengembalikannya kepada Sora, ugh... Sahabt Sora itu benar-benar mengerikan untuknya.

"Sejak kapan kau disini?" Tanya Sora.

"Sejak sahabatmu memakiku es batu." Timpal Mitsuya sambil mengidikkan bahunya.

"Lalu kau darimana saja?"

"Membelikanmu makanan." Ujarnya menunjuk kearah meja yang ada sebuah bubur diatasnya.

"Aku tahu kau belum makan apa-apa sedari kemarin." Tambahnya.

"Kau sekarang memperdulikan ku?"

"Bukankah kau sendiri yang menyuruhku untuk bersikap baik padamu untuk 3 bulan kedepannya?"

"Ya... Hanya saja aku tak menyangka kau benar-benar akan melakukannya."

Mitsuya mendengus. "Makanlah, sebelum buburnya dingin."

Sora mengangguk. Dan memakan bubur itu dengan lahap, ia yang tadinya tidak nafsu makan kini malah dengan lahap memakan bubur itu. Mungkin karna efek Mitsuya yang membelinya.

"Setelah bercerai nanti apa yang akan kau lakukan?" Tanya Mitsuya tiba-tiba yang berhasil membuat Sora tersedak.

Sora dengan cepat meminum air yang berada pada meja. "Bisakah kau tidak bertanya seperti itu ketika aku makan?"

"Aku hanya bertanya." Cibir Mitsuya.

"Tapi pertanyaanmu itu membuatku terkejut!" Timpal Sora.

Mitsuya menghela nafas, "Kalau begitu cepat habiskan makananmu lalu kota berbicara lagi," Mitsuya bangkit.

"Kau mau kemana"

"Ke rooftop."

~

Sora naik ke rooftop untuk mencari Mitsuya, yang katanya tadi akan kesana. Awalnya Sora berpikir rooftop akan ramai karna katanya tempatnya sangat nyaman dan digemari banyak orang namun disana benar-benar sepi dan sunyi.

Ada kolam renang disana dan juga tatanan tempat itu begitu elegan dan memanjakan setiap mata yang memandangnya.

Ia jadi mengerti kenapa rooftop itu digemari banyak orang.

Sora celingak-celinguk memandangi seluruh tempat itu, hingga kini ia berdiri di tepi kolam.
Namun Sora tiba-tiba saja dikejutkan ketika ada yang muncul dari air itu.

"Ya Tuhan!!! Kau mengagetkanku! Bisakah kau berhenti membuatku terkejut??" Kesalnya menatap Mitsuya yang baru saja muncul dari air itu.

"Kau saja yang kagetan." Ejek Mitsuya. "Kemari." Ucap Mitsuya sambil mendekat ke tepi kolam.

Sora hanya menurut. "Kenapa?" Tanyanya.

"Apa kau bisa berenang?"

Sora mengangguk sebagai jawaban. "Baguslah, kau tidak akan tenggelam jika aku menarikmu bukan?"

Sora dengan cepat mundur. "Jangan menarikku aku tidak mau berenang sekarang."

Mitsuya terkekeh. "Aku hanya bercanda. Duduklah disini."

Sora kembali mendekat dan duduk disana, Sora bisa merasakan kakinya yang terasa sejuk ketika menyentuh air, namun  ia seketika tersentak ketika Mitsuya menaruh kedua tangannya diantaranya dan mengurungnya.

"Lihat, kamu memang kagetan." Celetuk Mitsuya.

"Kamu yang selalu melakukan hal yang mengejutkan." Cibir Sora dengan wajah yang memerah bak tomat.

Mitsuya tersenyum pelan. "Jadi sekarang jawablah pertanyaanku tadi."

"Pertanyaan yang mana?" Ucap Sora pura-pura tak tahu.

"Tidak usah pura-pura begitu, kau tidak berbakat dalam berbohong."

"Siapa yang pura-pura?"

"Ah, repot. Jadi apa yang akan kau lakukan ketika kita bercerai nanti?" Tanya Mitsuya dengan perasaan gemas.

Sora mengalihkan pandangannya sambil merotasikan bola matanya malas, jujur ia tak terlalu suka dengan pertanyaan lelaki itu.

"Aku tak tahu, aku tak pernah membayangkannya."

"Kenapa? Bukankah kau bilang kau sangat suka membayangkan masa depan?"

Sora beralih menatap Mitsuya yang berada dibawahnya. "Iya dulu, aku sangat suka karna ada kau didalam masa depan yang kubayangkan itu."

"Namun pertanyaanmu barusan membuatku harus membayangkan masa depan yang tidak ada kau didalamnya, dan aku tidak suka akan hal itu."


Tbc

Khusus ya hari ini up-nya 2xಥ‿ಥ soalnya besok gabisa astagaaaaa plis besok saya ada ulangan harian belum tugas yang numpuk jadi pusing harus gimana hshs.

Mohon pengertiannya ya!
Sekian terimakasih ( ◜‿◝ )♡

Regret ||Takashi MitsuyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang