"cium aku."
Mitsuya mendorong Sora. "Kamu sudah gila?"
"Iya, aku gila karnamu."
Mitsuya mengusap kasar wajahnya.
"Jadi bagaimana? Kau pilih menciumku atau aku tak akan mengusir hantu yang sedang berdiri dibelakangmu itu?"
Mitsuya dengan perasaan merinding kembali mendekat kearah Sora, ia benar-benar takut untuk melihat kebelakang.
"Berhentilah bercanda dan cepat usir hantu itu."
"Aku tidak bercanda Takashi Mitsuya." Tegas Sora.
Mitsuya mendengus. "Ya baiklah, tapi kau harus berjanji untuk mengusir semua hantu yang mendekat kearah kita sampai kita keluar dari wahana ini mengerti?"
Sora mengangguk dengan antusias serta senang.
Mitsuya mendekatkan wajahnya.
Cup
Mitsuya mendaratkan kecupan singkat pada dahi perempuan itu.
Sora rasanya ingin terbang saja, ia benar-benar bahagia. Setelah di upacara pernikahannya lelaki itu tak pernah sekalipun menciumnya lagi, dan hari ini adalah kedua kalinya lelaki itu menciumnya. Yah meski hanya didahi namun itu sudah cukup bagi Sora.
"Sekarang cepat us—" dengan tatapan horor Mitsuya melihat dibelakang Sora ada hantu dengan berbalutkan jas namun tanpa kepala.
Seketika Mitsuya segera mencium bibir Sora.
Cup
Mitsuya lalu membalikkan tubuh wanita itu. "Aku juga sudah menciummu di bibir! Jadi cepat usir hantu itu!!!" Mitsuya histeris.
Sora yang baru saja dicium pada bibirnya hampir saja kehilangan kesadarannya wajahnya memerah bak tomat. Ciuman pada bibirnya itu benar-benar memberinya dampak yang sangat kritis.
Dengan malu-malu Sora menghampiri hantu itu. "Hei, jangan ganggu kami sebentar. Dan terimakasih karenamu aku mendapatkan ciumanku!" Ujarnya senang sambil mengajak hantu itu tos.
Hantu itu pun pergi, Mitsuya seketika menghela nafas dengan lega. Ia benar-benar bisa mati jika seperti ini terus.
"Cepat kita keluar dari sini."
"Ah... Tidak mau, disini benar-benar menyenangkan."
Mitsuya merotasikan bola matanya malas. "Wahana ini sama sepertimu, menakutkan dan merepotkan."
"Dan aku sebaliknya!" Katanya sambil cengengesan dan berjalan lebih dulu.
Mitsuya dengan gelagapan segera menyusul Sora dan memegangi kaos belakang wanita itu.
Mereka akhirnya sampai pada lorong terakhir, di lorong itu dua kali lebih menyeramkan dari lorong-lorong sebelumnya. Diam-diam Mitsuya mengutuk lorong itu.
"Kamu mau mengenggam tanganku?" Tanya Sora ketika melihat Mitsuya yang wajahnya mulai kelihatan pucat.
Mitsuya hanya mengangguk dan segera mengenggam tangan wanita itu.
Bisa Sora rasakan tangan suaminya terasa dingin dan juga gemetaran. Sora pun berhenti.
"Kamu baik-baik saja?" Tanya Sora.
"Ya, ayo cepat kita keluar dari sini."
Sora menarik tangan suaminya dan segera keluar dari wahana itu, hah... Rasanya Mitsuya baru saja keluar dari neraka. Keringat benar-benar menguncir deras dari wajah hingga lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret ||Takashi Mitsuya
Romansa"kamu sebenci itu dengan pernikahan kita?" "iya." "kalau begitu, mari kita bercerai." "Kini aku menyerah padamu, dan pada kita." -Regret S1 "Berhentilah hidup di balik bayang-bayang wanita yang sudah lama mati itu!!" "Tapi aku percaya Sora masih hid...