Bagian 19

16K 3.2K 5.8K
                                    


⚠️VOTE DULU BARU BACA⚠️

Sebelum baca, order dulu sini senjata khusus untuk Hazen.













WAJIB PUTAR LAGU.

_______________






"Mulai sekarang kamu tinggal di sini, Hazen."

Alan menahan kaget dengan apa yang Nalla ucapkan.

Nalla berdiri, di susul dengan Alan.

"Nalla, kamu____"

"Hazen, nanti ambil semua pakaian kamu dan bawa ke sini."
ucap Nalla lagi.

Alan menggeleng beberapa kali, "Tidak akan, Nalla! Aku tidak akan menyetujui ucapan kamu." ujar Alan yang kini memegang bahu Nalla, membuat istrinya mengerti.

Dengan cepat Nalla menyentak tangan Alan yang memegang bahunya, "Sampai kapan kamu memilih bertengkar kayak gini untuk hal-hal yang udah terjadi? Sampai kapan?" tanya Nalla dengan mata berkaca-kaca, "semuanya udah terlambat..."

"Nalla, aku udah bilang sama kamu, aku tidak mencintai dia. Aku akan nafkahin dia dengan cara aku sendiri, Aku juga akan berusaha memperbaiki hubungan kita yang____"

"Hubungan apa yang kamu maksud? Hubungan apa? Setelah kamu khianati semuanya? Setelah kamu kotori pernikahan kita?"

Alan menggeleng, "Nalla, aku tidak mencintai perempuan ini!"

Hazen memejamkan matanya, menahan sakit dengan semua kata-kata yang Alan lontarkan.

Nalla menatap Hazen, ia tahu perempuan itu tampak sakit hati dan tak terima saat mendengar apa yang Alan ucapkan barusan.

"Yang harus kamu lakukan sekarang adalah...keadilan." ucap Nalla dengan yakin.

Alan menatap Nalla tak percaya.

"Kenapa kamu...bisa semudah itu mengatakan keadilan?" tanya Alan tak mengerti.

Nalla mencoba mengontrol perasaannya, menahan segala kecemasannya saat ini.

"A-aku..." Nalla menjeda kalimatnya, menahan tangisannya yang sebentar lagi akan pecah.

"Nalla berkata benar."

Alan dan Nalla langsung menatap ke arah Hazen yang kini ikut berdiri, perempuan itu menatap lurus pada Alan, melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kamu sudah menikahi aku. Berarti aku harus mendapat apa yang perempuan lain dapat setelah mereka menikah!" gertak Hazen dengan sungguh-sungguh.

Nalla menatap ke arah lain, mencoba menegarkan semua keluh kesahnya saat ini.

"Ya, memang benar. Aku juga sudah berjanji akan membiayai semua kebutuhan kamu, dengan syarat____"

"Tidak ada cinta?" tanya Hazen dengan beraninya.

Alan menatap Hazen dengan sorot mata menajam dan menahan kesal. "Apa tidak malu kamu mengatakan hal seperti itu?"

NALLAN 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang