Bagian 7

19.6K 3.1K 3.5K
                                    




Sebelum baca, berikan kata-kata mutiara kalian untuk :
HAZEN ALODIE

Sebelum baca, berikan kata-kata mutiara kalian untuk :HAZEN ALODIE✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











__________

Eric, orang terkejam yang pernah Hazen temui kini sudah berhasil masuk ke dalam hidupnya. Ya, sebagai pacar Hazen walau dalam kamus hidupnya sudah lama mencoret nama Eric dari sana.

Mungkin, jika dibicarakan kepada teman-teman kuliah Hazen. Siapa sih yang tidak mengenal Eric. Cowok dengan sejuta pesona mampu memikat hati banyak wanita mana pun, termasuk Hazen.

Namun, untuk sekarang, Hazen mengutuk dirinya sendiri karena kekhilafan yang sudah ia buat dan ia sesali seumur hidup.

Dengan bodohnya ia menerima Eric hanya karena modal tampang. Pada saat itu Hazen mengira cowok itu begitu baik, ternyata setelah lama menjalin hubungan, cowok itu menunjukan siapa dirinya. Sangat minim akhlak.

Kali ini, lagi dan lagi Hazen terpaksa ikut ajakan Eric ke suatu tempat. Entah ke mana, yang pasti jika ia tidak ikut, siap-siap saja dalam bahaya. Apalagi, Ayahnya yang biasa selalu melindunginya kini berada di balik jeruji besi.

"Ke mana sih? Gue kan udah bilang jangan jauh-jauh!" gertak Hazen saat melihat ke luar jendela mobil, cowok itu membawanya ke dekat tepian menuju arah pantai.

"Bacot." gertak Eric tak mau kalah.

Hazen menghela napas, lalu meraba saku celananya.

Sontak ia terdiam sejenak.

Kertas apaan nih?

Hazen mengintip sedikit ke arah kirinya, ternyata kartu nama yang kemarin pria kaya itu berikan padanya.

"Ngapain lo?"

Dengan cepat, Hazen memasukannya lagi ke dalam saku. Lalu menggeleng, berpura-pura tidak terjadi apapun.

Tak lama kemudian, mobil berhenti di depan sebuah gudang tua. Tentu saja Hazen mengenal gudang ini. Hampir setiap minggu Eric membawanya ke sini.

Gudang Mancara namanya.

"Ke sini? Gue kira ke mana."

"Lo udah tau sering gue bawa ke sini, masih aja nanya. Lo bego atau gimana sih? Yakali, gue ajak lo ke kafe-kafe, sok ramantis, jijik tau gak!" ucap Eric, lalu ia segera keluar dari mobil dan menutup pintu dengan kasar.

Brak!

Hazen memejamkan matanya, menahan sakit hati atas cercaan cowok itu.

Brak!

Kaca mobil di pukul keras oleh Eric, membuat Hazen tersentak kaget.

"CEPETAN KELUAR!" teriak Eric.

NALLAN 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang