Bagian 46

11.9K 1.9K 719
                                    

Hai Hai Hai...

Apa kabar ayang?

Jangan lupa vote dulu ya ❤️

Jangan lupa putar lagu ✨

Jangan lupa makan ✨

Selamat membaca ❣❣❣



•••


"Dua orang yang saling mencintai, tak akan mungkin mudah kau lepaskan cinta mereka begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dua orang yang saling mencintai, tak akan mungkin mudah kau lepaskan cinta mereka begitu saja."





_____________




Lama Gibran menatap mata Nalla, hingga akhirnya ia bersuara nyaring. "TINGGALKAN ALAN DAN KAMU MENIKAH DENGANKU, NAL."

Duar!

Ucapan Gibran seolah terdengar sebagai suara petir besar yang menakutkan bagi seorang Nalla.

Nalla menggeleng ketakutan, kakinya perlahan melangkah mundur...

Di saat ia akan berbalik badan...

Deg!

Ternyata sejak tadi Alan berdiri di ambang pintu dengan sorot mata menatap tajam dan mencengkram lurus tepat ke arah Gibran.

Ya, Alan mendengar semuanya.

Terlihat tangan Alan mengepal kuat. Matanya yang tajam dan setiap gertakan rahangnya membuat Nalla semakin menahan ketakutan.

Dengan cepat, Nalla berdiri di hadapan Alan dan mengenggam tangan laki-laki itu berusaha menenangkannya.

Nalla menggeleng beberapa kali kepada Alan. Lalu berusaha tersenyum. "Kamu tahu kan dia dalam keadaan seperti itu. Dia pasti berbicara asal dan tidak masuk akal. Dia sedang sakit, kamu harus tahan emosi dan biarkan Gibran masuk kembali ke ruangannya..."

"Aku serius Nalla."

Nalla melepaskan tangannya dari genggaman Alan, lalu terdiam sambil menahan kaget dengan apa yang telah Gibran ucapkan.

Alan semakin mengepalkan tangannya.

Lalu di saat ia akan mendekati Gibran dan menghajarnya, Nalla menariknya dan memeluknya dengan erat.

Nalla pun menangis dipelukannya.

"Aku mohon. Kita jangan buat keributan di sini. Kamu lagi sakit. Dan, aku nggak serius nanggepin ucapan asal yang dia lontarkan, dia gak waras, dia udah gak waras!" Nalla mendongak kan kepalanya, menatap Alan yang kini juga ikut menatapnya.

NALLAN 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang